JAKARTA, DISWAY.ID - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letjen TNI Suharyanto mengatakan frekuensi bencana alam di Indonesia meningkat. Meski demikian dampak dari bencana tersebut berkurang.
"Indonesia menyatakan bahwa setiap tahun ada peningkatan frekuensi dan jumlah bencana," ujar Suharyato dalam acara Asia Disaster Management and Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO) dan Global Forum for Sustainable Resilience (GFSR) ke-2 di JIEXPO, Jakarta pada Rabu, 11 September 2024.
Dalam hal ini, ia menjelaskan bahwa eksploitasi terhadap sumber daya alam dan polulasi yang terus meningkat menyebabkan meningkatnya jumlah bencana alam. Tak, hanya itu perubahan iklim dan cuaca juga jadi penyebabnya.
BACA JUGA:Viral Siswa SMK di Banjarnegara Kesetrum saat Hendak Bolos, Alami Luka Bakar
"Sumber daya lingkungan semakin berat, ada juga eksploitasi terhadap sumber daya manusia, populasi juga terus meningkat, sehingga itu juga menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah bencana," tutur Suharyanto.
Lebih lanjut, Suharyanto menjelaskan meskipun frekuensi bencana alam meningkat, tapi korban meninggal, luka-luka, dan kerusakan insfrastruktur jumlahnya berkurang.
"Alhamdulillah, dalam tiga tahun terakhir, Indonesia meskipun jumlahnya (bencana) meningkat, dampaknya berkurang. Baik mereka yang meninggal, mereka yang terluka, dan kerusakan infrastruktur, masyarakat tetap berlanjut," tuturnya.
BACA JUGA:Ketua KPK Pastikan Kaesang dan Bobby Dipanggil Untuk Klarifikasi Jet Pribadi
Adapun, kata Suharyanto dengan sedikitnya jumlah korban dalam peristiea bencana adalah hal yang baik dan wajib dipertahankan, karena artinya masyarakat sudah tahu dan paham soal mitigasi dan pencegahan bencana.
"Artinya, kesadaran masyarakat, kegiatan mitigasi dan pencegahan, sudah membuahkan hasil," pungkasnya.