Hal ini diharapkan dapat membangun ketahanan finansial jangka panjang mereka dan mendukung target pemerintah untuk distribusi pinjaman sebesar 30% kepada UMKM.
Inisiatif ini juga mendukung tujuan pemerintah Indonesia untuk mencapai inklusi keuangan sebesar 98% pada tahun 2045.
BACA JUGA:Tingkatkan Pendampingan Koperasi, LPDB-KUMKM Optimalkan Program Inkubator Wirausaha di Sumsel
Ade Soekadis, Executive Director Mercy Corps Indonesia, mengatakan dengan menawarkan program literasi keuangan yang komprehensif dan memfasilitasi akses ke pinjaman, pihaknya tidak hanya mendukung pertumbuhan pelaku usaha perempuan, tetapi juga berkontribusi pada tujuan pembangunan ekonomi Indonesia yang lebih luas.
"Kemitraan ini akan mengakselerasi upaya Mercy Corps Indonesia dalam mendukung wirausaha perempuan dan membekali mereka dengan alat yang diperlukan untuk tumbuh secara berkelanjutan," katanya.
"Amerika Serikat berkomitmen untuk memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan," ujar Erin Nicholson, Deputy Mission Director of USAID Indonesia.
"Kemitraan baru antara Finclusion USAID dan Mastercard Strive ini akan meningkatkan akses dan literasi keuangan bagi pelaku UKM perempuan."
Reinier Musters, CEO Nikel, mengungkapkan pihaknya sangat senang dapat berkolaborasi dengan Mastercard Strive di Indonesia untuk mendorong inklusi keuangan bagi UKM. Kami memiliki visi yang sama, yaitu memberdayakan UKM dalam meraih kesuksesan bisnis.
"Melalui chatbot WhatsApp Bu Mira, kami berharap dapat membantu UKM perempuan mempelajari berbagai keterampilan penting, menggunakan perangkat keuangan kami, dan mendapatkan akses pembiayaan yang terjangkau untuk mengembangkan bisnis mereka. Kemitraan ini menegaskan komitmen kami untuk memberdayakan UKM di Indonesia," jelasnya.
Aileen Goh, President Director and Country Manager, Indonesia, Mastercard, mengatakan meskipun merupakan bagian penting dari ekonomi, usaha kecil, termasuk yang dimiliki oleh perempuan, menghadapi berbagai hambatan dalam pertumbuhannya.
Menurut studi terbaru kami, dua pertiga usaha kecil belum mengakses kredit atau pinjaman dalam 12 bulan terakhir, dan hanya sepertiga yang telah memanfaatkan layanan dukungan untuk bisnis mereka.
Mastercard percaya akan dampak dari program-program yang dapat memberikan pengetahuan, alat dan sumber daya yang dibutuhkan oleh para pemilik usaha kecil untuk mengembangkan bisnis mereka dan mendorong pertumbuhan inklusif di Indonesia.
“ Dengan memanfaatkan teknologi berbasis chat melalui WhatsApp – aplikasi komunikasi yang paling banyak digunakan di Indonesia – dan jaringan bimbingan usaha kecil di Indonesia, inisiatif ini akan menawarkan pendekatan pelatihan yang lebih fleksibel dan mudah diakses, serta pengajuan pinjaman yang lebih sederhana dan proses orientasi bagi para wirausaha perempuan,” katanya.
BACA JUGA:Satu Dekade Presiden Joko Widodo, Pemberdayaan UMKM Sumbang 60 Persen PDB
Subhashini Chandran, Senior Vice President, Social Impact, APEMEA, Mastercard Center for Inclusive Growth, mengatakan kemitraan ini memanfaatkan teknologi untuk mendorong pertumbuhan yang adil dan berkelanjutan.
“Dengan mendorong kolaborasi yang mendukung usaha kecil dan kekuatan ekonomi perempuan, Mastercard Strive berupaya mendorong masyarakat yang lebih inklusif, di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk berkembang,” ujarnya.