Kopi Bahagia

Minggu 15-09-2024,05:02 WIB
Oleh: Dahlan Iskan

HIDUP itu ibarat ''sekadar mampir minum''. Sebentar sekali. Setuju. Masalahnya, ''minum apa?"

Bagi penggemar kopi, ''hidup itu sekadar mampir minum kopi''. Saya tertawa. Lucu. Pun orang di sekitar saya. Mereka adalah penggila kopi. Mereka lagi kumpul di Galaxy Mall 3 Surabaya Timur. Ada acara ''Cofiesta'' di situ. Selama lima hari. Ada kompetisinya. Banyak yang membuka gerai. Mulai yang jualan kopi sampai yang memamerkan alat-alat masak kopi.

Penggiat kopi se Indonesia kumpul. Bahkan ada gerai yang dari Thailand dan Jepang. Saya diundang melihat gerai-gerai itu. Saya pun nyangkut di gerai teman lama. Milik Benny. Ada dukun kopi di situ. Nama aslinya Ade. Ia sekolah computer science di Australia. Juga di Amerika. Lalu buka kafe di Surabaya.

Ada Jonathan. Anda masih ingat ia: pemilik bengkel supercar yang juga alumnus Amerika. Saya kenal ayahnya. Pernah kerja di grup Pembangunan Jaya. Di grup Ciputra itu ia berteman dengan Budi Karya Sumadi –yang kelak menjadi menteri perhubungan. Rumah sang ayah didesain oleh arsitek Budi Karya.

Lalu, di gerai tersebut, ada Nasrullah Alfarisi. Anda juga pasti masih ingat nama itu. Kalau tidak ingat berarti Anda penggemar kopi imitasi.

"Saya baru pulang tadi malam," ujarnya. Saya langsung tahu ia pulang dari mana: dari tengah laut. Pekerjaannya memang di lapangan minyak di selat Makassar. "Tengah malam saya langsung goreng kopi-kopi ini," katanya. "Sampai pukul 02.00," tambahnya.

Ia pun menunjuk deretan tabung yang ditata seperti di lab pemeriksaan darah. Dijejer seperti itu. Hanya ukuran tabungnya sedikit lebih besar.

Saya hitung jumlah tabung di situ: 23 tabung. Isinya berbagai jenis kopi. Dari berbagai negara. Satu tabung satu jenis. Beratnya 15 gram.

Saya pun diminta merasakan meminum salah satunya. Suruh pilih. Saya bingung. Semuanya selected-limited. Saya minta salah satu yang ada di kerumunan itu untuk memilihkan.

"Yang ini," ujar Budi Liu, penggila kopi di situ. Saya ambil tabung itu. Saya baca labelnya: Finca Las Flores. ''Finca'' adalah nama kebun kopi. ''Las Flores'' adalah daerah asalnya.

Saya tahu: Pulau Flores juga menghasilkan kopi yang terkenal. Di daerah Bajawa. Maka ''Finca Las Flores'' saya kira kopi dari Pulau Flores.

"Ini kopi dari Colombia," katanya. Itu kelebihan mereka. Sudah tidak lagi hanya menyebut nama daerah. Toraja, Gayo, Aceh, Sidikalang, Trawas, Sukabumi, Lampung, dan seteruanya. Mereka sudah menyebut lebih detail. Ibaratnya dari Toraja yang mana. Atau Gayo yang petak mana.

Tentu banyak kebun kopi di Toraja. Atau Gayo. Sama-sama Las Flores tiap kebun di Las Flores menghasilkan kualitas yang berbeda. Mestinya begitu juga di Sidikalang atau Lampung.

Tabung Finca Las Flores pun dibuka. Benny yang mengerjakan. Benny memasukkan kopi sebanyak 15 gram itu ke mesin mini penggerus kopi. Yang ukurannya sebesar tumbler kecil. Ujungnya diputar pakai engkol. Di tangan Benny dalam dua menit kopi pun lembut.

Pemasak air pun dipasang. Dipanaskan sampai 95 derajat Celsius. Bubuk kopinya dituang ke atas kertas gelombang. Kertas itu berfungsi sebagai penyaring dan corong.

Air panas pun dituang ke corong itu. Menuangnya pun pakai ilmu: lebih dulu dikucurkan di bagian tengah bubuk. Lalu diputar kian ke pinggir. Ritualnya harus begitu.

Mengucurkan airnya pun tidak boleh sekali tuang. Sekali. Dua kali. Tiga kali. Empat kali. Selalu dari tengah ke pinggir. Air panas sebanyak 120 gram pun menetes hitam ke teko kaca di bawah corong.

Cairan hitam dari teko itulah yang dituang ke cangkir porselin. Saya tidak mau minum satu cangkir. Harus dibagi lima –agar sekerumunan bisa merasakan nikmatnya.

Ini ritual minum kopi yang tidak kalah dengan ritual minum motai –arak putih terkenal di Tiongkok. Minumnya tidak seperti Anda meneguk kopi di kedai. Minumnya lebih tepat disebut bukan minum. Harus hanya sesesapan. Dicium dulu aromanya. Lalu disesap air kopinya.

Itulah kopi yang satu kilogram berharga Rp 400.000.

"Di sini, berapa harga kopi termahal?" tanya saya.

"Rata-rata segitu," jawab mereka.

"Kalau di dunia, berapa harga kopi termahal?” tanya saya lagi.

"USD 10.000," ujar Nasrullah.

Saya tidak percaya. Itu kan berarti Rp 150 juta/kilogram.

Ia pun menunjukkan bukti. Yakni hasil lelang tahun lalu. Lelang kopi.

Saya ngotot: tidak masuk akal. Seperti apa rasanya.

Nasrullah pun ''emosi''. Ia membuka ransel kecilnya. Ia keluarkan botol pipih mirip botol baja minuman keras. "Saya masih punya sedikit. Pak Dahlan harus merasakannya," ujar Nasrullah.

Saya pun menerima botol baja pipih itu. Saya baca labelnya: Arabica Panama Elida Geisha Natural. Saya buka tutupnya. Saya endus aromanya.

"Saya tidak mau mencoba," kata saya. Tidak tega. Terlalu mahal.

Saya pilih minta teman saya untuk memotret adegan saya lagi memegang botol baja pipih itu. "Boleh foto tapi jangan dimuat di Disway," katanya. "Istri saya juga pembaca Disway. Bisa ketahuan," guraunya.

Ia punya kiat kalau istrinya marah soal hobi mahalnya itu. "Kalau dia minta tas apa saja tidak saya tolak," guraunya.

Saya sungguh tidak pura-pura menolak merasakan kopi termahal itu. Tapi saya ingin juga tahu rasanya seperti apa. Maka ketika Nasrullah menyerahkan botol baja pipih itu ke Benny saya terharu sekali.

Botol itu tidak penuh. Tinggal sisa Nasrullah. Masih ada 15 gram. Botolnya sendiri memang bekas botol minuman keras. Nasrullah menggunakannya untuk kopi termahal agar menimbulkan kesan lebih special.

Benny pun memprosesnya. Kali ini saya minta dibagi tujuh gelas. Agar kian banyak yang ikut merasakan. Satu gelas berisi sekitar tiga sendok.

Kami pun menyesapnya. Saya minta tolong Nasrullah untuk mendeskripsikan rasa kopi yang itu seperti apa.

"Saat mulai meminumnya ada rasa bahagia. Lalu muncul rasa gemetar. Terakhir terasa manisnya. Kian lama tenggorokan merasakan manisnya. Sampai berjam-jam".

Saya bahagia mendengarkan penjelasannya itu. (DAHLAN ISKAN)


Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 14 September 2024 Berjudul:  Wajah Baru

Ummi Hilal

Kalau istri adalah tulang rusuk, Suami adalah tulang punggung. Jangan cuma tulang-tulung ora nggenah rasane... ---Saya tulis disini di 'belakang' sebagaimana sumbernya : Dari Belakang Bak Truk---

djokoLodang

-o-- ... Anda sudah tahu apa arti ''meru'' –karena Anda sudah tahu apa itu mahameru. ... Gunung Semeru menjulang tinggi menjangkau langit biru Mentari bersinar di angkasa Kali Serayu mengalir bersama alunan lagu Terkenang wajah nan jelita Wajah ayu yang kusayangi Gadis ayu yang kucintai tersenyum padaku... Sungguh aku rindu ... Sungguh aku rindu ... --jL-

djokoLodang

-o-- --- Sayang, kapan kita menikah? – Sayangku, keluargaku tidak setuju. Mereka pasti menentang pernikahan kita. – Yuk, kita ke rumahmu. Biar aku saja yang bicara, aku akan menjelaskannya kepada mereka. – Tetap saja mereka tidak setuju. – Nah, siapa di rumahmu yang menentang pernikahan kita?? – Istriku dan kedua anakku. --koJo-14092024

Gianto Kwee

Sambel ijo, lombok ijo ditambah "Kecombrang !" Kecombrang (Etlingera Elatior), Onje, Honje saya merasakan saat makan Pecel di Purwokerto kemudian makan Nasi Megono di Pekalongan, kejadiannya di pertengahan tahun 70 an, beberapa kali saya membawa bunga Kecombrang yang masih Kuncup ke Tulung Agung untuk memperkenalkan Kecombrang dan sampai sekarang setelah hampir 50 tahun tidak ada aroma Kecombrang di Tulung Agung ! Mudah - mudah an saya salah, Bunga, Batang dan Buah Kecombrang dengan bau Khas, sangat menggugah selera untuk Bumbu juga untuk Parfum, Sabun mandi merk C*ss*n ada yang wangi Kecombrang ! Salam Damai

Mirza Mirwan

Bung Iqbal, y ang saya tahu, dan hafal karena sering mendendangkannya, malah lagu keroncong Mahameru dari penyanyi yang meraih gelar doktor di bidang SDM pada tahun 2010, Sundari Soekotjo. _____ Mahameru menjulang tinggi Membelah angkasa biru Berpayung awan nan putih bersih Menggetar hati terharu Indah mega bayangan lalu Nampak jauh sukma hati Menegak bagai perwira sakti Memandang di awan tinggi Kupeluk Mahameru mengejar cita-cita ......dst.

Mirza Mirwan

Ingat Bali, ingat masa remaja, semasa SMA 1972-1974. Zaman itu tahun ajaran baru masih dimulai Januari, dan dari SD sampai SMA masih memakai sistem kuartal, bukan sistem semester. Jadi tiap tahun ada libur panjang (kuartalan) tiga kali. Saya anak lelaki satu-satunya dari lima bersaudara, anak kesayangan ibu, juga saudara kesayangan kakak dan tiga adik saya. Dari koran saya tahu bahwa di Bali banyak turis asing. Dengan alasan ingin mempraktekkan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris saya minta izin ibu untuk liburan ke Bali. Tadinya ibu keberatan. Jauh. Tanpa teman. Pun tak ada kerabat di Bali. "Tapi seminggu saja, ya, Nak," pinta ibu. "Laaa...nanggung, Bu. Dua belas harilah." "Sepuluh hari," kata ibu. "Ya udah, 10 hari cukuplah." "Tapi ingat, Nak, selama di Bali jangan pernah lupakan shalat! Soalnya di sana mayoritas penganut Hindhu." Jadilah saya berangkat. Ibu memberi bekal, saya ingat benar yang pertama kali Rp150ribu. Saya sendiri sudah "nyelengi" sekitar Rp20rb. Tetapi tiket kereta Solo Balapan - Surabaya Gubeng dan Surabaya Gubeng - Denpasar -- Banyuwangi-Denpasar p-p plus akomodasi di Bali selama 10 hari hanya menghabiskan kurang dari Rp30ribu. Lho, kok....? Ya iyalah , wong saya selalu tidur berpindah-pindah, kadang di mesjid, kadang di Balai Banjar, kadang di mushala. Pernah juga di Polsek. Barulah ketika ke Bali yang kedua habis sekitar Rp50rb. Itu karena saya menginap di rumah warga yang memasang plakat "Room for Rent".

Leong Putu

Om Joko.... Kali ini pasti galuh Banjar diwedeni maneh pak Bos lagi, agar tidak ikut ke Bali. Pasti dia bilang :" Hotelnya angker! Ada penunggunya, nyi Roro kidul!, jadi mama ndak usah ikut ya...ntar mama sawangen..". Wkwkwk....dasar buaya berbulu domba....

Gianto Kwee

Pilihan Pertama, Minuman dengan lalat yang sudah tewas dibiarkan tidak diminum, Pilihan Kedua, Lalat dibuang, minuman diminum Pilihan ketiga, minuman dibuang, lalat dimakan, siapa berminat untuk pilihan ketiga ? Salam Damai

Achmad Faisol

Terlihat lalat sudah selesai mandi di dalamnya. Sudah tewas. Nggak jadi minum. Saya tidak komplain apa pun. Saya merasa itu salah saya. ####### tubuh pak DI harus steril ya makanannya... nikmatnya sehat... kalau saya sih, tinggal buang lalatnya, habiskan minumannya... oke gas...

Wilwa

@Liang. Istilahnya memang 2 Naga 1 Liang. Bukan Liang Yang An 梁楊安 :):):). Nih instagram nya Asisi, sang pakar/expert, yang mempopulerkan istilah itu. https://www.instagram.com/asisichannel/reel/C4VLdirnnOI/

Liáng - βιολί ζήτα

iseng-iseng saja Oom Wilwa, Judul Cerita Silat yang berlatar belakang sejarah Singasari karya SH. Mintardja itu kan "Sepasang Ular Naga di Satu Sarang". Kenapa ya diganti oleh Oom Wilwa menjadi "dua naga dalam satu liang". Memang masih mending sih... Oom tidak menulis liang nya begini ---> "Liáng" wkwkwkwkwk... Beda loh... Oom, dua itu belum tentu Sepasang, misalnya "dua lubang di selangkangan Oom"... itu bukan sepasang loh... yang satu untuk B.A.K, yang satu lagi untuk B.A.B. Juga, liang itu belum tentu sebagai sarang loh... misalnya liang (lubang) pusar di perut Oom... lha itu emangnya sarang apaan ?? Mbokya kalau mengutip suatu sumber informasi itu... ya sesuai aslinya "Sepasang Ular Naga di Satu Sarang"... gitu aja koq repot sih...

Everyday Mandarin

Saya dan Pak Dahlan sedang berada di zona Indonesia Tengah. Saya lagi di Labuan Bajo sekarang. Datang untuk melihat hewan endemik Indonesia, Komodo. Kopi NTT ternyata nikmat juga. Kemarin main ke Rangko Cave. Di Rangko Cave ada semacam dead lake di dalam gua. Tempatnya terpencil, tapi banyak juga orang asing yang datang ke sini. Sayang, jembatan kayu yang ada di dermaga Rangko memprihatinkan. Berlubang jauh dan berbahaya. Meleset dikit, alamat terperosok ke air laut yang dipenuhi karang. Menurut awak kapal, jembatan ini sudah dilaporkan ke Pemda setempat, namun ga ada tindak lanjutnya. Padahal, satu²nya akses ke Rangko Cave harus lewat jembatan ini. Orang asing yang bawa 2 koper duit pun tetap harus lewat jembatan ini. Terdengar WN Malaysia bilang "kek sim (capek hati)" pas lewat jembatan ini.

Leong Putu

Pak Bos lupa, kalau di Bali Beach Hotel gak ada teletongnya. Yang ada hanya paha, dada dan susu bule. Jadi pak Bos seharusnya gak usah merasa jijik dengan lalat itu. Wkwkwk....paling si lalat habis hinggap di salah satunya. Siapa tahu habis hinggap di susu, malah tambah sehat itu minuman kentjurnya...wkwk atau pak bos bisa nyeruput sambil membayangkan jadi lalatnya...hhh

Mbah Mars

Bolkin jalan-jalan ke pasar burung. Ia berhenti di depan kios yang menjual burung beo. “Beo ini hebat, Pak. Lihat di kaki kirinya ada pita putih. Di kaki kananya ada pita hitam”, kata penjual. “Apa fungsi pita-pita itu ?”, tanya Pak Bolkin. “Kalau pita putih ditarik, ia akan ngoceh memuji Pak Jokowi” “Kalau yang merah ?” “Ia akan teriak-teriak tentang keburukan Pak Jokowi, Pak” Bolkin geleng-geleng kepala. Takjub. “Lha dua tali ditarik sekaligus bagaimana, Pak ?”, tanya Bolkin. Tiba-tiba si beo nyeletuk keras, “Ya jatuh begoooo!”

Marjan Marjan

Hotel yang dikelola BUMN selalu menyediakan kamar khusus Nyi Roro Kidul. Di Bali Beach kamar 327 -> 2231. Di Sukabumi, Grand Inna Samudra Beachwalk kamar 327. Apakah Nyi Roro Kidul ada atau tokoh fiktif? Saya mau nulis ini berpikir lama. Ini pengalaman seseorang di Majalengka Jabar. Barusan saya telepon beliau minta ijin nulis di kolom komentar Disway. Beliau ijinkan. Beberapa tahun lalu, beliau bersama 11 orang jamahnya ke pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi. Di pantai, beliau mengundang Nyi Roro Kidull. Dan datang. Kemudian tanya mau apa. Dijawab mau minta nasihat. Nyi Roro Kidul beri nasihat berbuat kebaikan. Sempat beberapa kali difoto dengan kamera film. Saat klise film foto dicuci di studio foto, semua foto dan klisenya terbakar. Tulisan ini mungkin jadi kontroversi bagi pembaca Disway. Saya bukan berbuat dan mengajak klenik. Ini nyata.

Everyday Mandarin

Gara² baca Disway sambil breakfast pagi ini, kebetulan ada es kunyit. Jd lgsg minum es kunyit. Pdhl biasanya ga pernah minum kunyit. Enak jg.

Dasar Goblik

Kamar 2401 tidak bisa di buka karena Nyi lagi mandi.Wong jam mandi kok berkunjung.Hahahaa..Bli Leong seharusnya yang menemani pak DI..

Mirza Mirwan

Reply untuk Mbah Mars di bawah. Sejak Kamis petang memang semua media arus utama AS menjadikan postingan panjang Donald Trump di Truth Social, yang intinya ogah debat lagi dengan Kamala Harris -- Trump menyebutnya "comrade Kamala Harris" (rekan Kamala Harris) -- sebagai berita utama. Trump bilang seharusnya (should instead) Kamala fokus pada tugasnya sebagai wakil presiden. "Bila petinju (prizefighter) kalah dalam sebuah pertarungan, kata-kata pertama yang keluar dari mulutnya adalah 'Saya ingin pertarungan ulang' (rematch)," tulis Trump membuat analogi. "Polling sudah jelas menunjukkan bahwa saya memenangi debat melawan rekan Kamala Harris, kandidat kiri-radikal Partai Demokrat. Dan ia segera minta debat kedua." Tidak jelas polling mana yang dimaksud Trump, karena selain The New York Times / Siena College yang mengunggulkan Trump 1% atas Kamala, beberapa pollster lain mengunggulkan Kamala dalam rentang 2-5%. "We just don't think it's necessary," tulis Trump tentang debat kedua. Begitulah Trump, omongannya "mblendra-mblendre kaya banyu neng godhong senthe". Nun jauh sebelum debat dengan Biden dulu itu, ia bilang demi kepentingan negara dan rakyat Amerika ia siap berdebat dengan kandidat presiden dari Demokrat ANYTIME, ANYWHERE, ANYPLACE." Debat dengan Biden ia memang unggul. Begitu melawan Harris ternyata kesulitan, meski dalam topik ekonomi ia unggul. Tapi Trump punya alasan lain. Sepertinya ia trauma dengan moderator debat 10 September lalu, David Muir dan Linsey Davis.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

MERU, MAHAMERU DAN MERU BETIRI "Anda sudah tahu apa arti ''meru'' –karena Anda sudah tahu apa itu mahameru," begitu tulus Abah di CHDI 14 September 2024. Padahal saya belum tau arti kata "meru". Dan saya juga tidak ingat istilah "mahameru" Yang saya tau malah gunung Semeru. Dan juga kata "Meru Betiri". Tapi mbah Google memang hebat. Karena salah satu arti meru dalam kata "mahameru" ternyata adalah: GUNUNG. Sedangkan arti kata gunung untuk Meru Betiri, ternyata karena ikut kata "gunung Meru" yang melingkupi Meru Betiri. Taman ini merupakan rumah terakhir untuk habitat harimau loreng Jawa (Panthera tigris sondaica). Harimau loreng Jawa merupakan salah satu satwa yang dilindungi karena sudah hampir punah. Selain itu, ada juga 29 jenis mamalia dan 180 jenis burung, yang semuanya termasuk satwa yang dilindungi pula. Satwa-satwa tersebut di antaranya adalah penyu lekang/ridel, banteng, monyet ekor panjang, harimau Jawa, macan tutul, ajag, bajing terbang ekor merah, dan merak. Ada juga penyu belimbing, penyu sisik, penyu hijau, kucing hutan, rusa, elang, dan masih banyak lagi. ### Semua dengan catatan: "Semoga masih ada"..

Fiona Handoko

selamat siang bp thamrin, bung mirza, bp agus, ka nimas, bp jz dan teman2 rusuhwan. "kominfo siapkan anggaran rp 15 m. sosialisasikan program makan siang gratis prabowo gibran." demikian berita di disway. id hari ini. kontras sekali dgn berita di merdeka. com. "makanan atlet basi habiskan anggaran rp 42 m. ini penjelasan panitia PON aceh." yaah, ngurus makan untuk atlet PON sejumlah belasan ribu orang di aceh dan sumut saja. kisruh. bagaimana mau ngurus makan siang gratis se indonesia? mungkin inilah hasil dari revolusi mental yg dicanangkan 10 th yang lalu. makanya kita pilih pemimpin yang akan melanjutkannya. bahkan atlet2 PON pun setuju. lha wong kata si panitia. makanan basi ya tetap dimakan.

Mirza Mirwan

Saat menulis komentar di atas seperti terdengar di telinga saya keluhan Bob Dylan, si Yahudi Amerika, yang termasuk aktivis anti perang. ...... How many ears must one man have before he can hears people cry? How many deaths will it take 'till he knows that too many people have died? The answer, my friend, is blowing in the wind.

Mirza Mirwan

Reply untuk Bung Liáng di bawah. Seperti Bung Liáng, saya juga tidak yakin. Sudah menjadi rahasia dunia bahwa lobi Yahudi punya pengaruh kuat dalam hijau-merahnya politik AS terkait Israel. Pun ada 20-an industri senjata di AS yang semuanya punya kerjasama dengan 7 a 8 industri senjata di Israel. Bahkan kalau saja AS bisa memaksa Israel untuk menerima solusi dua negara, yang namanya "gangguan" Israel ke Palestina dengan senjata akan tetap ada. Dan lagi, bagaimana Israel mau menerima "two-state solution" kalau AS sendiri tidak mengakui kedaulatan Palestina? Waktu sidang umum PBB dengan agenda menerima Palestina sebagai anggota PBB saja AS memvetonya. Tapi saya punya keyakinan bahwa Israel tidak akan sebrutal sekarang bila Partai Likud dan koalisinya tidak menguasai Knesset, parlemen Israel. Likud (literal artinya konsolidasi) sebenarnya hanya punya 32 kursi dari 120 kursi Knesset. Tetapi bersama koalisinya Likud menguasai 64 kursi. Sementara oposisi (Partai Yesh Atid dan koalisinya) punya 56 kursi. Selisih 8 kursi tentu berat untuk memenangi voting. Dan celakanya, jadwal pemilu mendatang masih dua tahun lagi, 27 Oktober 2026. Memang di antara tuntutan para demonstran anti pemerintah adalah percepatan pemilu, disamping menyepakati gencatan senjata dan pertukaran sandera. Tetapi Netanyahu (literal artinya Tuhan telah memberi) tak mau menyerah pada tuntutan mereka. Jadi, Trump atau Kamala, Republik atau Demokrat yang memenangi pilpres, tidak ada pengaruhnya terhadap Palestina.

Johannes Kitono

Dewi - Tanjung Sari. Cerita tentang Bung Karno tidak komplit. Kalau tidak disanding dengan Ratna Sari Dewi, isteri Jepang kesayangannya..Konon, ketika terjadi kebakaran di Sanur Beach kamar 337 = 2231 yang dihuni Nyai Roro Kidul. Tetap utuh tidak ada kerusakan dikamar keramat itu. Pasti banyak yang percaya dengan kesaktiannya.Mungkin segan sama Sang Ratu yang kamarnya ada foto Bung Karno. Dewi Sukarno justru memilih berpose sexy di hotel sebelah Sanur Beach. Hotel Tandjung Sari yang merupakan butik hotel pertama di Bali ( 1962 ). Arsitekturnya khas Majapahit, kata Popo Danes arsitek top di Bali. Kombinasi rumah tradisional Bali dan pasir putih pantai Sanur. Membuat turis kaya betah tinggal disana. Hotel yang didirikan oleh Wija Waworuntu ( alm ) . Merupakan museum arsitektur Bali. Coba juragan disway sempat mampir kesana. Pasti terpesona dengan keindahan hotel antik tsb. Kalau di Sanur Beach foto Bung Karno bersanding dengan lukisan Ratu Laut Kidul. Apa salahnya kalau di Tandjung Sari. Bersanding dengan foto De Syuga Dewi Sukarno. Yang sempat bikin heboh Indonesia dan dunia. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

Leong Putu

Tidur di gubuk bambu, mimpinya makan singkong. Tidur di kamar 4 jt/semalam mimpinya pasti makan hati.

 

 

 

 

 

 

Kategori :

Terkait

Minggu 15-09-2024,05:02 WIB

Kopi Bahagia

Selasa 20-08-2024,04:48 WIB

Akselerasi Yasonna

Minggu 21-07-2024,04:57 WIB

Terbaik Baru

Selasa 02-07-2024,04:00 WIB

Pusat Data

Senin 01-07-2024,04:00 WIB

Terbakar? Dibakar?