NASA Temukan Kekuatan Atmosfer Tersembunyi, Mampu Mendorong Partikel ke Luar Angkasa

Selasa 17-09-2024,05:30 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

JAKARTA, DISWAY.ID - Rocket NASA yang diluncurkan dekat Kutub Utara baru-baru ini telah mengungkapkan sesuatu yang pertama kali dihipotesiskan lebih dari 60 tahun yang lalu: medan listrik ambipolar yang menyelimuti planet bumi.

Menurut rilis resmi NASA, keberadaan medan tersebut berhasil terbukti melalui pengukuran yang dilakukan oleh misi Endurance, sebuah roket yang diluncurkan untuk mengukur potensi listrik global di Bumi.

Potensi listrik yang ada diperkirakan memiliki efek yang sangat kecil pada partikel bermuatan di atmosfer, sehingga sulit untuk dideteksi. Namun, hal tersebut mungkin menjadi salah satu alasan mengapa kehidupan dapat bertahan di Bumi meskipun belum ditemukan di tempat lain. Misi Endurance sendiri diluncurkan dari Ny-Ålesund di Svalbard, Norwegia, setelah tertunda beberapa kali karena kondisi cuaca ekstrem.

Dalam penerbangan selama 20 menit dengan ketinggian mencapai 477 mil (768 kilometer), Endurance akhirnya mendarat di Laut Greenland. Tim misi berhasil mengonfirmasi keberadaan medan listrik, dimana sifat dan karakteristiknya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature.

BACA JUGA:NASA Umumkan Peringatan, Asteroid Besar Mengarah ke Bumi dengan Kecepatan Tinggi

Hasil pengukuran menunjukkan perubahan potensial listrik sebesar 0,55 volt, menunjukkan bahwa medan listrik yang lemah ini mungkin bertanggung jawab atas fenomena angin kutub.

Meskipun hanya memiliki sekuat baterai jam tangan, medan listrik ini memiliki peran penting dalam mempengaruhi angin kutub dan aliran partikel yang keluar dari atmosfer Bumi ke luar angkasa.

Medan bersifat ambipolar, yang berarti tarikan antara elektron dan ion terjadi dalam dua arah yang berbeda. Ion menarik elektron turun menuju permukaan Bumi, sementara elektron menarik ion ke atas ke arah ruang angkasa.

Penemuan medan listrik ini memiliki potensi untuk membantu menjelaskan evolusi planet, termasuk fenomena yang terjadi di planet seperti Venus atau Mars. Misalnya, atmosfer panas dan beracun Venus diyakini sebagai akibat dari efek gas rumah kaca yang tak terkendali, sedangkan Mars yang gersang dulunya memiliki air cair di permukaannya.

BACA JUGA:Pemanasan Sebelum Manggung di Pestapora, SBY Jajal Lagu Yellow di HUT ke-23 Demokrat

Dengan penemuan ini, tim peneliti berharap dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara medan listrik dan evolusi planet serta dampaknya terhadap kehidupan. Hasil penelitian yang dipublikasikan ini diharapkan menjadi pijakan bagi penelitian selanjutnya dalam memahami kompleksitas sistem Bumi dan planet lain di tata surya.

Misi Endurance tidak hanya memberikan informasi baru tentang medan listrik di Bumi, tetapi juga membuka jalan bagi pengetahuan yang lebih luas tentang interaksi antara atmosfer dan lapisan planet serta implikasinya terhadap kehidupan. Dengan demikian, penemuan ini menjadi tonggak penting dalam eksplorasi ruang angkasa dan pemahaman manusia tentang alam semesta.

Kategori :