Pengakuan Korban Bullying dan Pelecehan Seksual Binus School Simprug, Sebut Ada Anak Pejabat

Rabu 18-09-2024,12:19 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- Salah satu korban Korban Bullying Pelecehan dan Seksual Binus School Simprug, RE (16) dipanggil Komisi III DPR RI, Selasa 17 September 2024.

RE mengaku telah mengalami perundungan sejak hari pertama pindah di Binus School Simprug pada bulan November 2024, bahkan sebelumnya belum mendapatkan teman satu pun.

"Ketika saya baru pertama kali masuk ke sekolah di bulan November 2023, saya sudah mendapatkan bullying secara verbal yang tiada hentinya. Bahkan mereka melakukan pelecehan juga kepada saya," kata RE dihadapan anggota Komisi III DPR RI.

BACA JUGA:Badan Gizi Nasional Bakal Libatkan Ibu dan Remaja untuk Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis

BACA JUGA:Cek Alternatif Login Info GTK Kemdikbud 2024, Guru Tak Perlu Khawatir!

Ia mengatakan, bullying dan pelecehan dilakukan oleh geng yang berjumlah 20-30 orang dan terjadi di depan umum, baik di depan siswa laki-laki, perempuan, maupun guru.

"Saya dari awal (masuk), kemaluan saya dipegang-pegang di depan perempuan, di depan laki-laki kemaluan saya dipegang, pantat saya dipegang di depan kelas, di muka umum, bahkan banyak CCTV di sana. Saya yakin itu pasti banyak CCTV di sana," paparnya.

Menurutnya, pihak sekolah memiliki bukti berupa CCTV yang menunjukkan peristiwa ini terjadi terus berulang.

Namun, RE menyebut bahwa sekolah hanya mengungkapkan cuplikan rekaman CCTV yang memberi keuntungan bagi satu pihak.

"Di bulan pertama saya sekolah di bulan November 2023 terpampang jelas, bahkan saya rasa di CCTV, tapi kenapa sekolah tidak pernah mengungkapkan CCTV itu?" tanyanya.

BACA JUGA:Songsong Satu Juta Lowongan Kerja, Jobstreet by SEEK Luncurkan Kampanye #NextMillionJobs

BACA JUGA:Suharso Pastikan Anggaran Bappenas Tak Masuk ke Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

"Kenapa sekolah hanya menunjukkan bukti-bukti atau video yang hanya menguntungkan pihak mereka dan bisa memutarbalikkan semua fakta," tambahnya.

Padahal, ia tidak berharap bergaul dengan mereka karena niatnya bersekolah hanya untuk menuntut ilmu dan membanggakan orang tua.

Bahkan, diketahui para terduga pelaku mengaku bahwa mereka adalah anak dari tokoh penting politik, mulai dari ketua partai, DPR, hingga MK.

Kategori :