Sharifuddin yang tinggal tepat di sebelah rumah korban menuturkan, dirinya tak kuat melihat jasad ketiga bocah malang tersebut.
Sharifuddin menuturkan, awalnya kebakaran tersebut diketahui oleh istrinya selepas pulang berbelanja sayuran.
Saat itu, sang istri yang melihat api berkobar di lantai 2 rumah korban memberitahu Sharifuddin yang sedang beraktivitas di luar.
"Saya langsung pulang ngeliat ke atas ternyata kebakaran," ungkapnya.
Kata Sharifuddin, api begitu cepat membesar hingga merambat ke rumahnya.
Saat itu, yang dipikiran Sharifuddin bagaimana cara memadamkan api.
BACA JUGA:Detik-Detik Gudang Perusahaan Furniture di Bekasi Dilanda Kebakaran Hebat
Sehingga dia tidak tahu kalau ada 3 balita kakak beradik yang terjebak di rumah tetangganya itu.
Saat kebakaran, ibu dari 3 korban sedang mengantarkan anak yang paling besar ke sekolah. Sementara ayah dari 3 balita itu sedang bekerja.
Malangnya, saat itu, 3 balita kakak beradik tersebut sedang berada di lantai 2 rumah yang terbakar.
Sementara nenek dan paman korban yang sedang sakit berada di lantai 1.
Sehingga keduanya tak mampu menyelamatkan 3 balita saat api memberangus rumahnya.
Saat api membakar habis lantai 2 rumah tersebut, jasad tiga bocah malang itu pun terjatuh ke lantai dasar lalu tertimpa reruntuhan bangunan.
"Karena bangunan sudah hancur jadi jatuh ke bawah, rumah yang kayu triplek, jadi atas abis jatuh ke bawah," terangnya.
Sementara Lurah Cipinang Watini mengatakan, ada 17 rumah yang terbakar pada musibah tersebut.
"Ada 17 rumah, dan 32 KK, dan yang menjadi korban adalah 90 jiwa. Kami langsung membantu di lokasi kejadian," pungkasnya.