JAKARTA, DISWAY.ID - Calon Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Liberti Sitinjak dicecar anggota panitia seleksi (pansel) soal korupsi di lingkungan lapas atau rumah tahanan (rutan).
Liberti dicecar panelis eksternal sekaligus eks wakil pimpinan KPK, Laode M.Syarif pada seleksi wawancara pansel yang dilaksanakan di Kementerian Sekretariat Negara (Setneg)
"Sebenarnya seberapa korupsi LAPAS itu, Pak?" tanya Laode kepada Liberti.
BACA JUGA:KPK Sebut Sudah Telaah Laporan Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang Sudah Selesai
Kemudian, Liberti menjawab angka enam dari sepuluh untuk angka korupsi di lapas.
"Kalau kita mencoba memberikan sebuah angka satu sampai sepuluh, saya pikir koruptifnya itu di angka enam," jelasnya
"Biasanya modusnya apa saja itu, Pak?," tanya Laode.
Lebih lanjut, Liberti menjelaskan modus tersebut biasanya dari kepentingan individu yang sudah ada sejak lama yang sifatnya konsumerisme.
"Modusnya sebenarnya gampang dibaca, Pak. Sebenarnya gampang dibaca Pak. Kepentingan-kepentingan individu yang menurut saya tidak ada sebuah pergeseran yang dari dulu menurut saya itu sudah ada ya. Sifat konsumerisme," jawabnya.
BACA JUGA:Tes Wawancara Calon Dewas KPK, Iskandar Mz Disinggung Soal Firli Bahuri
Kemudian, Laode bertanya soal bagaimana cara membuat nilai 6 tadi meningkat menjadi 2 dari sepuluh kepada Liberti.
Liberti menjawabnya berdasarkan pengalamannya sebagai kepala Lapas. Ia mencontohkan kepada bawahannya perbuatan yang bisa dicontoh.
"Saya mulai dari diri sendiri, Pak. Saya KA Lapas di Abe Pura. Saya sengaja menjemur pakaian yang saya cuci itu jam setengah delapan supaya pegawai lihat bahwa saya tidak menggunakan napi untuk mencuci pakaian saya," jelasnya.
"Itu salah satu yang saya giring, kenapa? Begitu saya sebulan di sana, itu para pegawai minta, Pak KA LAPAS pinjam api 10 orang. Ngapain? Kerja di rumah. Saya akan buktikan dari diri saya sendiri karena saya dulu yang harus menjalankan baru bisa jadi contoh," pungkasnya.