Dalam prosesnya, Taruna mengungkapkan bahwa pihak WHO akan mengunjungi Indonesia untuk menilai akreditasi WLA tersebut.
Jika berhasil, BPOM RI akan masuk dalam 30 besar negara top dunia, setara dengan Amerika hingga Jepang.
"Yang kedua kita sudah cukup gembira yang kita sebut dengan PIC-S (Pharmaceutical Inspection Cooperation Scheme), kita sudah masuk dari 41 negara, kita sudah masuk dalam konteks itu," tambahnya.
PICS ini berkaitan dengan maturitas industri farmasi di bidang money factoring.
"Manfaatnya adalah industri obat yang ingin mengirim ekspor dagang mereka dari luar negeri tidak harus datang ke Indonesia mengecek pabriknya, dia cukup lihat, oh ini sudah maturitas lembaganya sudah diakui sejajar."
Hal ini lantas dapat mengurangi biaya dan lamanya waktu approval untuk bisa dipasarkan di negara tersebut.