Hanya saja, kata Bobby, anggaran besar yang diperdayakan Edy semasa menjabat Gubernur Sumut dinilai tak terealisasikan secara merata.
"Saya sangat setuju kita dapat nomor urut 1 Pak Surya, dan Pak Edy, Pak Hasan dapat nomor urut 2 karena kita ingat Rp 2,7 triliun," seloroh Bobby.
Ia menambahkan, "Infrastruktur perlu pembiayaan, infrastruktur perlu uang, Provinsi Sumut APBD-nya dibilang besar kali juga nggak."
Bobby menjelaskan dengan anggaran Rp 2,7 triliun saja seharusnya jalanan di Sumut sudah semulus seperti di Aceh dan Sumbar.
"Tapi harusnya Rp 14 triliun lebih satu tahun, Rp 2,7 triliun untuk jalan harusnya kala bisa selesai proyek itu mungkin agak sedikit enak (jalanannya), tapi kalau tak selesai agak berat juga jalanan di Sumatera Utara," kelakarnya.
BACA JUGA:Hasil Visum Sementara Lolly Sudah Dikantongi Polisi, Vadel Badjideh Siap Dipanggil Jadi Saksi
Apa Respons Edy?
Edy Rahmayadi menyebut jalanan di Sumut yang rusak merupakan kinerja Jokowi yang belum terselesaikan-Intan Afrida Rafni-
Sebagai petahanan Edy Rahmayadi yang diusung Partai PDI-Perjuangan itu menjawab sindiran Bobby Nasution.
Edy menjelaskan bahwa jalanan Sumut yang rusak seperti disinggung Bobby adalah jalanan nasional.
Menurutnya, jalan perbatasan atau jalan provinsi itu merupakan tugas Pemerintah pusat yang dikepalai oleh Jokowi.
Edy menyebut jalan-jalan nasional di perbatasan Sumatera belum terselesaikan karena kinerja Jokowi.
"Masalah infrastruktur. Infrastruktur yang disebut oleh Bobby itu di perbatasan-perbatasan, itu jalan Nasional. Itu jalan jalannya Jokowi yang belum terselesaikan Mulyono," tukas Edy dengan nada santai.