"Tetap melakukan pengendalian DBD dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN, dengan menguras, menutup dan mengubur, mendaur ulang semua wadah yang dapat menjadi media perkembangan nyamuk dan tentunya juga menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan kita," tuturnya.
Senada, Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada dr. Riris Andono Ahmad, MPH, PhD menyadari banyaknya pertanyaan semacam tersebut di masyarakat.
BACA JUGA:Wabah di Israel Ditularkan dari Nyamuk, West Nile Virus Belum Ada Vaksin dan Obatnya
Menanggapi hal tersebut, "Pesan yang kami berikan adalah PSN tetap dilakukan. Jadi kalau ketemu nyamuk, silakan dibunuh. Boleh pakai insektisida, boleh pakai raket nyamuk."
Ia hanya menekan bagi orang tua asuh agar ember berisi telur nyamuk Aedes aegypti berwolbachia dijaga sehingga bisa menetas.
Beberapa caranya dengan menyimpan di area yang sesuai untuk pertumbuhan telur nyamuk yang tidak terkena sinar matahari langsung.
Selain itu menghindarkan dari jangkauan anak-anak agar tidak tertelan atau tumpah tersenggol ketika bermain.