Sehingga, FMI 2024 bukan sekadar pertunjukan musikal, tetapi juga mengusung kembali nilai-nilai budaya dan kehidupan yang menyentil setiap penonton ketika ke
Tak ayal, ajang ini mendapatkan dukungan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
BACA JUGA:Intip Perkiraan Harga Tiket Konser SEVENTEEN di Jakarta 8 Februari 2025
Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, Festival Musikal Indonesia sejalan dengan visi pemakuan krnudayaan nasional melalui ekosistem seni budaya Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi pemajuan kebudayaan nasional.
"Festival Musikal Indonesia merupakan salah satu bentuk nyata dukungan Kemendikbudristek dalam merangsang kreativitas dan ekspresi seni pertunjukan di tanah air. Kami berkomitmen untuk terus memberikan ruang bagi para seniman, khususnya di bidang musikal, untuk berkembang dan berkarya, baik di kancah nasional maupun internasional," tambah Hilmar.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemdikbudristek Ahmad Mahendra lantas mengapresiasi dan mengharapkan Festival Musikal Indonesia turut meningkatkan kapasitas bagi para seniman yang terlibat.
“Kami berharap Festival Musikal Indonesia dapat mengambil inspirasi dari festival musikal Broadway di Amerika dan mengembangkannya menjadi festival musikal dengan sentuhan Indonesia. Untuk itu pemerintah melalui Kemendikbudristek akan terus hadir untuk memastikan keberlanjutan ekosistem ini,” jelas Ahmad Mahendra.
BACA JUGA:Event Pameran Buku IIBF 2024 Kembali Digelar 25-29 September di JCC Senayan, Gratis Tiket Masuk!
Adapun karya-karya musikal yang akan dipentaskan pada Festival Musikal Indonesia adalah sebagai berikut.
Jumat, 25 Oktober 2024
• Opening FMI (panggung karya)
• Cerita Beda Hak Sama (panggung karya): “Musikal Jojo: cita-citamu dan cita-citaku akan segera tercapai”
• EKI Dance company (panggung gala): “Perempuan Punya Cerita” The Musical
Sabtu, 26 Oktober 2024
• Fantasi Tuli (panggung karya): "Senandung Senyap”
• Kelompok Pojok (panggung karya): "Kwee Tek Hoay - Sebuah Monolog Musikal”