JAKARTA, DISWAY.ID -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar diskusi bertema “Youth Empowerment”, dan dorong pemuda bijak dalam bermedia sosial di era digitalisasi.
Acara ini menghadirkan dua sosok inspiratif, rektor perempuan termuda di salah satu perguruan tinggi di Malang dan kreator konten Risa Santoso, serta komika sekaligus aktivis sosial Praz Teguh.
Selain itu, ada Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Amir Arief membahas peran pemuda dalam menghadapi tantangan di era digital.
BACA JUGA:15 Poster Peringatan G30S PKI Lengkap Ucapannya, Share di Medsos untuk Kenang Pahlawan yang Gugur
Dalam diskusi, Risa Santoso mengawali dengan menyoroti maraknya informasi tidak terverifikasi di era digital. Menurutn Risa, generasi muda harus lebih cerdas dalam memilah informasi, khususnya di platform populer seperti WhatsApp.
“Anak muda sekarang harus lebih pintar memilah mana informasi yang kredibel dan mana yang tidak. Verifikasi informasi sangat penting,” ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Senin, 30 September 2024.
Kemudian, Risa juga mengingatkan akan bahaya penipuan berbasis online challenge yang menyasar generasi muda.
Dalam hal ini, Risa menceritakan pengalaman mahasiswa yang tertipu janji uang instan namun justru kehilangan jutaan rupiah.
Lebih lanjut, Praz Teguh dengan gaya humor khasnya, membahas tentang hoaks dan penyalahgunaan teknologi.
BACA JUGA:Mengenal Pasukan Cakrabirawa dalam Peristiwa G30S PKI, Ini Sosok Komandannya!
Praz bercerita pengalamannya menjadi korban AI yang digunakan untuk promosi judi online dengan suara menyerupai dirinya.
“AI sekarang cukup kuat, sampai suaraku dipakai buat promosi judi online. Tapi duitnya nggak sampai ke aku, hahaha,” tuturnya.
Praz menegaskan pentingnya sikap kritis dalam menghadapi informasi yang tersebar di dunia digital, terutama yang menjanjikan keuntungan instan.