Mengutip dari Instagram resminya, pada tahun 2024 ini YBI mengusung tema 'Bangga Berbatik' untuk perayaan HBN.
Tema ini diusung untuk mendukung pengrajin dan pengusaha produk batik.
Dengan cara inilah untuk mendorong masyarakat Indonesia untuk menggunakan dan mempopulerkan batik di tiap aktivitasnya.
Tak hanya tema, Yayasan Batik Indonesia juga memeriahkan peringatan dengan menetapkan ikon HBN 2024, yaitu Batik Tulis tenun Gedhog Tuban, Jawa Tengah.
Batik tersebut mempunyai ciri khas motif burung Phoenix sebagai simbol dari akulturasi budaya masyarakat pesisir Tuban dan Tiongkok.
BACA JUGA:Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Lengkap Tema dan Sejarahnya!
Sejarah Hari Batik Nasional
Hari Batik Nasional dirayakan sebagai bentuk penghargaan dan juga kebanggaan terhadap warisan budaya ini.
Hari peringatan tersebut merujuk pada ditetapkannya batik sebagai warisan takbenda oleh UNESCO.
Melansir situs Dinas PMPTSP Cianjur, mulanya Batik Indonesia dikenal di luar negeri sejak Soeharto memberikan batik sebagai cinderamata untuk tam-tamu negara, yaitu pertengahan tahun 80-an. Presiden Soeharto sendiri kerap mengenakan batik untuk menghadiri konferensi PBB.
Akan tetapi, langkah resmi untuk pengakuan batik sebagai warisan budaya baru dilaksanakan pemerintah Indonesia di tahun 2008.
BACA JUGA:Hari Kesaktian Pancasila Diperingati 1 Oktober, Libur atau Tidak?
Mengutip situs resmi Kementerian Luar Negeri RI, Pemerintah Indonesia berupaya untuk mendapatkan pengakuan atas batik sebagai warisan budaya untuk daftarkan ke kantor Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) di Jakarta pada 4 September 2008.
Lalu, di tanggal 9 Januari 2009 pengajuan batik untuk Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO diterima secara resmi.
Batik pun akhirnya dikukuhkan di sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi yang diselenggarakan oleh UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009.