Polidipsia: Rasa haus yang berlebihan dan sering minum air.
Polifagi: Nafsu makan yang meningkat dan sering merasa lapar.
Penurunan berat badan yang tidak dijelaskan.
Kelelahan dan kelemahan yang berlebihan.
Luka yang sulit sembuh dan infeksi yang sering.
Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur.
Kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki.
BACA JUGA:Fantastis! Ini 3 Anggota DPR RI Periode 2024-2029 yang Paling Tajir
Diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2
Diagnosis diabetes melitus tipe 2 dilakukan dengan menggunakan tes darah untuk memeriksa kadar gula darah.
Beberapa tes yang umum digunakan meliputi:
Tes gula darah puasa: Mengukur kadar gula darah setelah berpuasa selama minimal 8 jam.
Tes toleransi glukosa oral: Mengukur kadar gula darah dua jam setelah meminum larutan glukosa.
Tes HbA1c: Mengukur kadar gula darah rata-rata dalam jangka waktu tiga bulan terakhir.
BACA JUGA:Lonjakan Kasus Gagal Ginjal pada Anak, Menkes: Komplikasi Diabetes
Komplikasi Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes melitus tipe 2 yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:
Kerusakan saraf (neuropati): Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada saraf tubuh, terutama pada kaki dan tangan.