JAKARTA, DISWAY.ID - Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, 68,9 persen kebakaran di Jakarta disebabkan korsleting listrik.
Untuk itu Heru Budi meminta warga untuk memperhatikan kelistrikan di rumahnya masing-masing sesuai dengan standar PLN.
Hal ini dikatakan Heru Budi saat meresmikan program bedah kawasan eks kebakaran RW 09, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 2 Oktober 2024.
BACA JUGA:1 dari 2 Korban Hilang Kebakaran Kapal di Pelabuhan Muara Baru Ditemukan Tewas
"Dari data 68,6 persen kebakaran di DKI Jakarta itu diakibatkan oleh korsleting listrik di mana mungkin kabelnya yang tidak sesuai dengan standar PLN atau melebihi daya yang ada," kata Heru Budi.
Heru Budi pun berpesan pada warga untuk memeriksa kembali sambungan listrik saat meninggalkan rumah.
"Di sini sampaikan kepada masyarakat bahwa kalau meninggalkan rumah atau menggunakan listrik itu semuanya harus standarisasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah," terang Heru Budi.
BACA JUGA:Ridwan Kamil: Audit Kepadatan Bangunan Atasi Risiko Kebakaran Jakarta
Heru Budi mengatakan, kebakaran bukan hanya berdampak pada satu rumah atau bangunan saja.
Tapi juga berdampak pada rumah warga lainnya yang berada di sekitar kebakaran.
Dati itu Heru Budi menekankan, jangan sampai gara-gara hal sepele, mengakibatkan puluhan rumah di sebuah pemukiman hangus terbakar.
"Bahwa kebakaran itu bisa menyebabkan korban lainnya, tetangga maksud saya, tidak satu dua rumah saja, akibat hal yang sepele," pungkasnya.
BACA JUGA:Pihak Bakamla RI Benarkan Ada Ledakan Saat Kebakaran, Gudang Senjata Dipastikan Aman
Dikutip dari laman Pemprov DKI Jakarta, sepanjang tahun 2023, Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta mencatat bahwa peristiwa kebakaran telah terjadi sebanyak 2.286 kebakaran di wilayah DKI Jakarta.
Jakarta Timur menjadi wilayah dengan frekuensi kebakaran tertinggi, yaitu sebanyak 594 kejadian, kemudian diikuti Jakarta Selatan 573 kejadian, Jakarta Barat 484 kejadian, Jakarta Utara 379 kejadian, dan Jakarta Pusat 256 kejadian.