AKARTA, DISWAY.ID - Rayakan hari Batik Nasional, Kemenperin dan YBI gelar pemeran dengan mengusung tema Bangga Berbatik.
Pameran yang digelar oleh Kemenperin merupakan rangkaian acara pameran Hari Batik Nasional X Industrial Festival 2024.
Dalam tema 'Bangga Berbatik' yang diusung oleh Kemenperin dan YBI ini akan mengangkat keunikan serta ciri khas dari Batik yang ada di Indonesia.
“Pada Acara HBN tahun ini, kami bersinergi dengan Yayasan Batik Indonesia (YBI) dalam pelaksanaan program Focus Group Discussion (FGD), penumbuhan wirausaha baru, fasilitasi Indikasi Geografis (IG), pendampingan teknis produksi, serta fasilitasi mesin dan peralatan,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam sambutannya pada acara pembukaan pameran Hari Batik Nasional x Industrial Festival 2024 pada Rabu 2 Oktober 2024.
BACA JUGA:Rudal Iran Hancurkan Pangkalan Udara Nevatim, Puluhan F-35 Israel Rusak Berat
BACA JUGA:Rampung! Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Temef di NTT 2 Oktober 2024, Ini Manfaatnya untuk Warga
Melanjutkan, Menperin Agus menambahkan bahwa pada pelaksanaan HBN Tahun 2024 ini, Kemenperin dan YBI juga akan berfokus pada Batik Tulis Gedog yang berasal dari Tuban.
Menurutnya, Batik Gedog memiliki potensi ekonomi yang besar bagi perekonomian setempat.
“Tahun lalu, kami mengangkat Batik Complongan Indramayu sebagai tema Pameran Gelar Batik Nasional (GBN) 2023. Alhamdulillah, dampaknya cukup signifikan bagi perekonomian masyarakat setempat," paparnya.
"Tentunya kami mengharapkan dampak yang sama untuk Batik Tulis Gedog Tuban,” jelas Menperin Agus.
BACA JUGA:Ridwan Kamil-Suswono Siap Fasilitasi Rumah Ibadah Mandiri Secara Ekonomi
Dalam kesempatan ini, Menperin Agus juga menyampaikan harapannya kepada para pelaku usaha untuk segera bertransformasi menuju Industri 4.0.
Menurutnya, penerapan teknologi digital pada Industri Batik dapat mendukung aspek manajemen dan operasionalnya sehingga lebih efektif dan efisien,” jelas Menperin Agus.
“Kami berharap, kedepannya sentra IKM batik di Indonesia dapat memanfaatkan teknologi digital tersebut untuk pengelolaan rantai pasok yang lebih efisien,” tutup Menperin Agus.