4. Mencegah Terjadinya Masalah Kesehatan di Masa Depan: Dengan komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan jantung serta menawarkan gaya hidup sehat, CR membantu mencegah komplikasi penyakit lain dan munculnya masalah kesehatan di masa depan.
Komponen Utama dalam Rehabilitasi Kardiovaskular
CR memiliki beberapa komponen utama dalam pelaksanaannya, yaitu:
1. Pemantauan Medis:
Evaluasi rutin untuk memantau kemajuan pasien, menilai respons terhadap program rehabilitasi, dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk memastikan efektivitas perawatan.
2. Pengelolaan Faktor Risiko
Identifikasi dan pengelolaan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok. Program ini juga melibatkan pengawasan terhadap pengobatan, pencegahan dan modifikasi perilaku yang diperlukan untuk mengelola masalah jantung.
3. Latihan Fisik
Program latihan yang dirancang khusus untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskular dan respirasi. Memperhatikan masalah pernafasan serta kekuatan otot, tulang dan sendi termasuk keseimbangan gerak, integrasi dan fleksibilitasnya serta akomodasinya terhadap musik pengiring olahraga. Latihan ini biasanya dilakukan secara bertahap, berkelanjutan dan disesuaikan dengan kemampuan serta kebutuhan individu pasien. Jenis latihan dapat mencakup jalan kaki, bersepeda, berenang, dan latihan penguatan otot, tulang dan sendi.
4. Pendidikan Kesehatan
Pasien mendapatkan komunikasi, informasi dan edukasi mengenai bagaimana cara menjaga kesehatan jantung, termasuk pemahaman tentang diet sehat jantung, manajemen stres, menanggulangi faktor risiko, mencegah komplikasi lain seperti stroke serta cara menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
5. Dukungan Mental
CR sering kali mencakup dukungan psikologis untuk membantu pasien mengatasi kecemasan, stres atau depresi yang mungkin timbul setelah mengetahui diagnosis penyakitnya atau prosedur intervensi jantung yang akan dilaluinya.
Pendekatan Terpadu dalam CR
Pendekatan yang terpadu dalam CR berarti bahwa semua anggota tim medis dan paramedis bekerja sama untuk memberikan perawatan yang menyeluruh.
Ini memastikan bahwa setiap aspek kesehatan pasien (fisik, mental, spiritual dan sosiokultural) ditangani secara efektif.
Misalnya, jika seorang pasien mengalami masalah dengan detak jantung, kardiolog akan menangani masalah tersebut, sementara psikolog akan memberikan dukungan emosional dan dokter gizi klinis akan menyesuaikan diet untuk mendukung kesehatan jantung seraya memperhatikan aspek spirituo-sosio-kulturalnya.
Pemantauan dan Evaluasi Pasien
Selama rehabilitasi di rumah sakit dengan pengawasan dokter dan paramedis, pasien akan menjalani berbagai tes dan evaluasi untuk memantau kemajuan mereka.
Beberapa tes yang umum dilakukan termasuk:
1. 6MWT (6-Minute Walk Test)
Mengukur seberapa jauh pasien dapat berjalan dalam waktu enam menit. Tes ini membantu menilai stamina dan kemampuan fisik pasien.
2. TMT (Treadmill Test)
Mengukur bagaimana jantung pasien bereaksi terhadap aktivitas fisik di atas treadmill.
3. CPX (Cardiopulmonary Exercise Test)
Menilai fungsi jantung dan paru-paru selama latihan intensif untuk memahami kapasitas kardiorespirasi pasien.
Pasien juga dapat melanjutkan rehabilitasi di rumah dengan melakukan latihan Soleus Push-Up (SPU) yaitu suatu program latihan kaki ringan yang menguntungkan dalam CR.