BACA JUGA:MICE Layangkan Kasasi Pasca Putusan Pembatalan Merek oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
Dilansir dari al jazeera, pada penyerangan itu juga terdapat beberapa lokasi yang diserang oleh Israel.
Militer Israel mengatakan Sabtu bahwa pasukannya menyerang pejuang Hizbullah pada Jumat malam yang berada di sebuah masjid yang berdekatan dengan Rumah Sakit Salah Ghandour di Lebanon.
Lakasi tersbeut dikatakan sebagai pusat komando yang digunakan oleh Hizbullah untuk melancarkan serangan.
Selain itu menurut Israel bahwa Rumah Sakit Salah Ghandour di Bint Jbeil sendiri dikatakan dijalankan oleh Komite Kesehatan Islam yang berafiliasi dengan Hizbullah.
BACA JUGA:Debat Pertama Pilkada Jakarta 2024: Tema, Jadwal, Lokasi, dan Link Live Streaming
BACA JUGA:Menperin Beberkan Peluang Bisnis Industri Komponen Otomotif dan Aftermarket di Indonesia
Menhadapai serangan Israel, Hizbullah menyebutkan jika pada Sabtu pagi pejuangnya terlibat dalam pertempuran dengan tentara Israel di Lebanon Selatan yang menyerang tank Israel dengan rudal di dekat perbatasan.
Hizbullah juga mengatakan pihaknya meluncurkan roket Fadi-1 pada hari Sabtu di Pangkalan Udara Ramat David milik Israel di dekat kota Haifa di utara, sekitar 45 km dari perbatasan Lebanon.
Jumlah Korban Tewas di Lebanon Lebih 2.000 Jiwa
Pada hari Jumat, Kementerian Kesehatan Publik Lebanon mengatakan lebih dari 2.000 orang telah tewas akibat serangan Israel di negara itu dalam setahun terakhir, sebagian besar dalam dua minggu terakhir.
Pemerintah Lebanon menuduh Israel menargetkan warga sipil, menunjuk pada puluhan wanita dan anak-anak yang tewas.
BACA JUGA:Menperin Beberkan Peluang Bisnis Industri Komponen Otomotif dan Aftermarket di Indonesia
BACA JUGA:Heri Koswara Ungkap Jual Beli Jabatan ASN Pemerintahan Kota Bekasi Sudah Kronis
Serangan terhadap tim dan fasilitas medis, termasuk Palang Merah Lebanon, rumah sakit umum Lebanon, dan petugas penyelamat yang berafiliasi dengan Hizbullah juga meningkat.