10 Tahun Diterapkan, Gerai Maritim Terbukti Sukses Turunkan Harga Barang

Rabu 09-10-2024,09:47 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Program Gerai Maritim yang digagas Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada tahun 2015 lalu kini telah terbukti berhasil dalam memperkuat konektivitas logistik nasional.

Dilansir dari data Kemendag, program ini sukses menurunkan harga barang-barang seperti kebutuhan pokok (bapok), barang penting, dan barang lainnya.di luar Pulau Jawa dalam satu dekade terakhir (2015—2024).

BACA JUGA:Manfaatkan Satelit Merah Putih 2, TelkomGroup Perkuat Digitalisasi Maritim Indonesia

BACA JUGA:Jadi Magnet Wisata, Heha Ocean View Berdayakan Warga Lokal untuk Bekerja

Menurut keterangan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Moga Simatupang, program Gerai Maritim ini juga telah menjadi aspek penting dalam memperkuat logistik nasional.

"Gerai Maritim yang memanfaatkan keberadaan tol laut dan jembatan udara mampu menurunkan harga barang-barang lebih baik dibandingkan dengan jalur komersial," jelas Moga dalam keterangan resminya pada Selasa 8 Oktober 2024.

Selain itu, lanjut Moga, efektivitas Gerai Maritim terlihat dari pergerakan disparitas dan stabilitas harga bapok dalam sepuluh tahun terakhir. Ia menjelaskan, disparitas harga bapok dan stabilitas harganya makin menunjukkan hasil yang baik.

"Sejauh ini, bila melihat perkembangan dari 2015 hingga 2024, berdasarkan koefisien variasi sebagai indikator pengukuran untuk disparitas harga antarwilayah dan antarwaktu, disparitas harga semakin turun dan harga-harga semakin terjaga stabil," jelas Moga.

BACA JUGA:Nilai Ekspor Indonesia Agustus 2024 Capai 23,56 Miliar Dolar, Kemendag: Tertinggi dalam 20 Bulan Terakhir

Melanjutkan, Moga juga menambahkan bahwa data tersebut disusun berdasarkan laporan dinas yang membidangi perdagangan di daerah yang dihimpun dalam Sistem Informasi Gerai Maritim (SIGM).

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa terjadi penurunan nilai koefisien variasi harga bapok antarwaktu dan antarwilayah selama periode 2015—2024.

"Hal ini menunjukan terjadinya penurunan disparitas harga antarwilayah dan peningkatan stabilitas harga. Meskipun terdapat kenaikan disparitas pada 2022 dan 2023 akibat fenomena commodity supercycle pasca-Covid-19, kondisi tersebut kembali membaik pada 2024," jelasnya.

Koefisien variasi harga antarwilayah menunjukkan disparitas harga antarwilayah. Rendahnya koefisien variasi harga antarwilayah menggambarkan disparitas harga antarwilayah yang kecil.

BACA JUGA:Integrasi Tol Laut Dongkrak Efisiensi Distribusi Barang, Kemendag: Program SIGM Bangun Depo di Daerah

Selama sepuluh tahun terakhir, tren koefisien variabel antarwilayah menunjukkan disparitas harga yang semakin membaik.

Kategori :