JAKARTA, DISWAY.ID - Kimberly Ryder menjawab tudingan Edward Akbar yang disebut telah melakukan kekerasan terhadap anak yang berujung pelaporan di Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Kimberly menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki niatan sama sekali untuk menganiaya anaknya.
Aktris yang membintangi film Bangsal Isolasi tersebut mengaku kelepasan akibat dilanda stres dengan situasi rumah tangganya yang kurang harmonis.
BACA JUGA:Ini Alasan Kimberly Ryder Tetap Bertahan dengan Edward Akbar Meski Alami KDRT Awal Nikah
"Dari aku sendiri aku tidak merasa itu penganiayaan ya, biasa ya. Bukannya aku menormalisasikan ini, cuma memang pasti ibu-ibu bisa relate juga," ucap Kimberly Ryder ditemui di Komnas Perempuan belum lama ini.
Kimberly Ryder mengatakan ketika melakukan kekerasan lantaran kurangnya penyegaran dan terjebak dengan kondisi keluarga yang sudah harmonis.
BACA JUGA:Kimberly Ryder Disebut Pernah Kabur dari Rumah dan Bohongi Edward Akbar Sampai Buat Surat Pernyataan
"Di saat kita lagi capek banget, kita lagi merasa mungkin kurang me time (waktu sendiri) atau apapun itu, terus merasa tertekan. Apalagi lama sekali aku merasa tertekan gitu," ujar Kimberly.
Walau begitu, Kimberly Ryder mengaku menyesal telah melakukan kekerasan terhadap anak. Namun, hal tersebut dinilai wajar mengingat Kimberly merupakan seorang ibu.
BACA JUGA:Kimberly Ryder Tepis Tuduhan Edward Akbar Soal Kekerasan Pada Anak: Bukannya Aku Menormalisasi!
"Sering-sering aku merasa tertekan dalam pernikahan ini, jadi ada saat-saat di mana memang disesali sekali sih. Cuma biasalah emak-emak meledak, ada lagi capek- capeknya, meledak, marah. Apalagi punya suami yang seperti itu," kata Kimberly.
"Kita yang siap 24 jam akhirnya capek, akhirnya meledak. Habis dimarahin sama suami pula, habis berantem sama suami pula, akhirnya kena ke anak," tuturnya.
BACA JUGA:Kimberly Ryder Tepis Tuduhan Edward Akbar Soal Kekerasan Pada Anak: Bukannya Aku Menormalisasi!
Seperti diketahui sebelumnya Kimberly Ryder menggugat cerai Edward Akbar.
Permasalahan lainnya di antara mereka adalah persoalan dugaan penggelapan mobil.