JAKARTA, DISWAY.ID-- International Emergency and Disaster Reduction & Rescue (EDRR) Indonesia Expo 2025 akan kembali diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 13-25 Agustus 2025.
Hal ini sebagai respons atas meningkatnya berbagai ancaman terhadap kehidupan dan infrastruktur nasional yang diperkirakan semakin memburuk akibat perubahan iklim.
BACA JUGA:Gerak Cepat Tanggap Bencana Gempa Sumedang, BRI Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak
"EDRR Indonesia Expo dirancang sebagai upaya strategis untuk mendukung pengembangan sistem manajemen tanggap darurat pemerintah, mempersiapkan langkah strategis yang komprehensif tenang pencegahan dan mitigasi bencana di berbagai tingkatan," tutur China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) Patrick Pan.
Dengan begitu, upaya ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas dalam meningkatkan ketahanan nasional terhadap bencana serta meningkatkan ketahanan nasional terhadap bencana.
Dalam hal ini, diperlukan sinergi antara kesiapan teknis, kebijakan yang efektif, serta kolaborasi dengan berbagai pihak, baik domestik maupun internasional.
BACA JUGA:KPAI Harap Semua Sekolah Miliki SOP Tanggap Bencana, Diberi Pelatihan Khusus
BACA JUGA:Kemenkominfo Luncurkan Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan
Oleh karena itu, EDRR Indonesia Expo 2025 akan menghadirkan berbagai solusi komprehensif untuk tanggap darurat dan kesiapsiagaan bencana bagi sektor publik dan swasta di kawasan Asia-Pasifik.
Nantinya, berbagai inovasi dari teknologi terkini yang dirancang untuk meningkatkan tanggap darurat dan kesiapsiagaan bencana menjadi sorotan acara.
Dengan pameran interaktif, pengunjung dan peserta EDRR Indonesia Expo 2025 bisa berinteraksi dengan tampilan langsung maupun simulasi yang mereplikasi skenario darurat nyata dan memberikan solusi dalam manajemen bencana.
Chief Operating Officer Seven Event Agus Riyadi mengungkapkan bahwa sebanyak 200 exhibitor akan menampilkan inovasi, produk, dan teknologi terbaru dalam bidang mitigasi bencana, sistem peringatan dini, perlengkapan penyelamatan, serta berbagai solusi modern lainnya.
BACA JUGA:Frekuensi Bencana Alam di Indonesia Meningkat, Kepala BNPB: Tapi Dampaknya Berkurang
BACA JUGA:16 Provinsi yang Masuk Kategori Waspada Bencana Hidrometeorologi Hari Ini, Rabu 4 September 2024