Hal ini karena, ia menilai bahwa pembangunan manusia membutuhkan waktu lebih lama dibanding membangun gedung fisik.
"Membangun manusia kan butuh waktu yang lebih lama, butuh usaha yang lebih keras, dan butuh contoh dari pemimpinnya yang terus-menerus. Gedung itu dibangun setahun selesai. Manusia kan selama dia bekerja, mungkin 30 tahun, 20 tahun, itu kan harus kita bangun terus-menerus setiap tahun," lanjutnya.
BACA JUGA:Terapi Stem Cell hingga Vaksin Lokal Mulai Banyak Diproduksi, Kemenkes Buka Peluang Dicover BPJS
BACA JUGA:Kemenkes Temukan Lagi Bullying PPDS Unsrat di RS Kandou, Langsung Bekukan Prodi Penyakit Dalam
Ia menargetkan tenaga kesehatan dan tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan dapat menerapkan budaya kerja yang profesional.
"Budaya yang lebih fokusnya melayani masyarakat, bukan hanya menyejahterakan diri sendiri. Budaya melayani pasennya benar-benar, kalau ada WA ya dijawab, jangan didiamkan," tuturnya.
Menurutnya, dalam membangun budayaetik ini perlu peran atasan dalam memberikan contoh.
"Kalau kita mau budaya dan kode etik itu bukan hanya ada di sumpah, diomongin, itu ada di hati. Percuma kita ngomong budaya itu kode etik, perilakunya nggak kayak gitu, bullying terus. Budaya itu mesti dlakukan dan budaya itu mesti dicontohkan oleh atasan," tegasnya.
"Tidak bisa diajarkan seperti dulu, seperti seminar (mengundang) influencer, motivator, tidak bisa. Budaya itu mesti dicontoh sama atasan. Itu yang namanya etik, itu yang namanya budaya. Nah itu yang harus jadi fokusnya kita dalam 5 tahun ke depan."