JAKARTA, DISWAY.ID - Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono mendorong penelitian neurosains melalui pembangunan Institut Neurosains Nasional (INN).
Direktur Utama RSPON Adin Nulkhasanah menjelaskan, gedung baru tersebut dirancang khusus untuk menjalankan layanan unggulan seperti stroke care, epilepsy center, autism, movement disorder center, dan sebagainya dengan pendekatan multidisiplin yang komprehensif dan memiliki fasilitas terdepan.
BACA JUGA:Cegah Stroke dan Diabetes, 3 Hal Ini Penting Dicek Rutin dalam Pemeriksaan Kesehatan
Mulai dari fasilitas penelitian, rawat inap, ruang operasi, cath lab, hingga ruang intensif yang akan memperkuat kapasitas layanan dalam menjawab kebutuhan yang terus meningkat.
"Gedung layanan kami ini juga memiliki gedung pendidikan dan penelitian," terang Adin di RSPON-INN, Jakarta, 15 Oktober 2024.
Sehingga, pihaknya turut membuka program pendidikan berbasis rumah sakit (hospital-based education system) yang akan memulai pendidikan pada 2025 mendatang.
BACA JUGA:1 dari 4 Orang Terkena Stroke Tiap 3 Detik, Gejalanya Muncul dalam 24 Jam
Adin mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan biaya sebesar Rp3,5 triliun untuk penelitian yang berfokus pada inovasi dan pengembangan pengobatan yang presisi.
"Penelitian ini berfokus pada international research yang mengedepankan inovasi dan mengembangkan precision medicine. Terdapat clinical research dengan 18 ruangan yang fokus pada pengembangan clinical trial yang diharapkan menjadi magnet bagi kemitraan nasional atau pemerintah,” katanya.
Sebagai pusat rumah sakit pengampu nasional, ia pun menyampaikan komitmennya mengembangkan pendidikan serta penelitian sehingga menjadi smart hospital di tingkat nasional hingga internasional.
"Dengan meningkatnya kapasitas layanan, beserta tersedianya teknologi terdepan, serta kemampuan SDM terus ditingkatkan, kami yakin rumah sakit pun akan terus bertransformasi menjadi smart hospital di tingkat nasional maupun internasional," pungkasnya.
BACA JUGA:Update Kondisi Mat Solar Terbaru dengan Riwayat Stroke, Keluarga Sampai Beli Ranjang Rumah Sakit
Di samping bangunan fisik dan fasilitas rumah sakit, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pentingnya membangun budaya kerja dalam memberikan pelayanan kepada pasien atau masyarakat.
"Saya minta bukan hanya fisiknya saja yang baru, tapi budayanya juga mesti berubah menjadi budaya yang baru. Budaya yang lebih fokusnya melayani masyarakat," tutur Budi.