Alat Deteksi Kanker PET Scan di Indonesia Masih Minim, Tertinggal dari Singapura dan Malaysia

Selasa 15-10-2024,19:51 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Marieska Harya Virdhani

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady menjelaskan, FDG tersebut sangat diperlukan untuk menunjang layanan pemeriksaan PET/CT-scan yang ada di rumah sakit.

Tak hanya itu, pihaknya juga menggandeng GE HealthCare untuk menyediakan mesin CT scan secara lokal.

“Pembangunan pabrik radioisotop dalam negeri merupakan bagian dari komitmen Kalbe untuk terus meningkatkan akses kesehatan yang semakin terjangkau bagi masyarakat terutama dalam deteksi penyakit kanker,” ujar Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady.

BACA JUGA:Pramono Anung Dapat Dukungan dari Pimpinan Majelis Taklim di Kebon Jeruk Jakbar

Irawati menambahkan bahwa pembangunan pabrik radioisotop ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang enam Pilar Transformasi Kesehatan khususnya di pilar keenam, yaitu Transformasi Teknologi Kesehatan. 

“Radioisotop produksi dalam negeri ini merupakan wujud kontribusi perusahaan untuk kemandirian kesehatan nasional serta meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik,” kata Irawati lagi.

Lebih lanjut Irawati mengatakan bahwa pabrik radioisotop yang memproduksi Fluorodeoxyglucose (FGD) ini sangat diperlukan untuk menunjang layanan pemeriksaan Positron Emission Tomography and Computed Tomography Scanning (PET/CT-Scan) yang ada di rumah sakit.

Ia berharap produksi radioisotop Kalbe dapat membantu memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam pemeriksaan PET/CT-Scan sekaligus membantu memperluas akses ke lebih banyak pasien kanker untuk menjalani terapi kanker secara komprehensif.

Saat ini, fasilitas produksi radiofarmaka dalam negeri sangat terbatas, sementara kebutuhannya semakin tinggi. Hal tersebut berdampak pada waktu tunggu yang lama bagi pasien dalam memperoleh layanan diagnosis PET-Scan, dan berimbas pada sebagian pasien memilih untuk pergi ke luar negeri hanya untuk menjalani layanan tersebut.

BACA JUGA:Kenali Penyebab dan Gejala Kanker Usus Besar, Bisa Akibat Minuman Manis!

Kalbe mendukung penuh upaya transformasi ini dengan membangun fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka.

Pembangunan yang dimulai dengan prosesi peletakan batu pertama pada 1 Februari tahun ini dilakukan dengan akselerasi penuh, dengan tetap memperhatikan semua aspek perizinan dan aspek K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja).

Oleh karena itu, paralel dengan proses pembangunan pabrik radioisotop dan radiofarmaka ini, Kalbe menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari regulator (Kemenkes, BAPETEN, BPOM), rumah sakit, organisasi profesi, hingga civitas akademika.

 

Tags :
Kategori :

Terkait