JAKARTA, DISWAY.ID - Isu ganti kurikulum pendidikan selalu mencuat pada pergantian pemerintahan dan Menteri Pendidikan yang menjabat.
Terlebih, beberapa waktu lalu masyarakat meresahkan kualitas pendidikan di Indonesia terkait kurikulum yang saat ini berjalan lantaran banyaknya konten di mana pelajar tidak bisa menjawab pertanyaan mengenai pengetahuan umum.
Lantas, pertanyaannya apakah Menteri Pendidikan mendatang akan turut mengganti kurikulum saat ini?
BACA JUGA:Hailey Bieber Pamer Gelang Baru Bertuliskan Jack Blues, Buah Hati dengan Justin Bieber
Kornas Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji berharap menteri yang baru tidak ikut-ikut tren ganti menteri kurikulum.
"Yang enak pejabatnya, banyak proyek. Orang tua, guru, siswa, menjadi korban kurikulum sehingga berdampak buruk bagi kualitas pendidika. Saya berharap kurikulum sepanjang masa," tutur Ubaid ketika dihubungi Disway.Id, 15 Oktober 2024.
Ia menilai bahwa hal terpenting untuk memajukan pendidikan bukan mengganti total kurikulum pendidikan, tetapi memperbaiki isinya.
BACA JUGA:Kurangi Ketergantungan Impor Minyak, Kementerian ESDM Pangkas Ratusan Perizinan
BACA JUGA:FKUI Buka 3 Prodi Baru Dokter Spesialis dan Subspesialis, Berikut Sistem Pembelajarannya
"Masalah utama di kurikulum kita adalah kebanyakan mata pelajaran di jenjang sekolah dasar, sementara pendidikan karakter tidak mendapatkan penekanan. Anak SD kalau pergi ke sekolah berat sekali tasnya," ungkap Ubaid.
Selain itu juga perlunya meningkatkan kualitas guru dibanding mengganti total kurikulum.
"Yang lebih penting dari kurikulum adalah kualitas guru. Ini yang harus diperdebatkan panjang kali lebar, lalu dicarikan jalan keluarnya seperti apa," tuturnya.
BACA JUGA:Liverpool Bersaing dengan Manchester City Dapatkan 'Messi Serbia', Harga Andrija Maksimovic Meroket
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo dan Hilangnya Rekor Sempurna Portugal di UEFA Nations League