Berada di Level yang Baik, Menko Airlangga Ungkap Perekonomian Indonesia Terkendali

Kamis 17-10-2024,05:41 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dunia perekonomian Indonesia telah mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di level yang baik, terutama setelah pandemi berakhir.

Dilansir dari data Bank Dunia atau World Bank, Indonesia diperkirakan akan tumbuh di kisaran 5 persen-5,2 persen pada periode 2024-2025 atau kembali ke laju pertumbuhan yang sama atau lebih tinggi seperti sebelum pandemi.

Sementara itu menurut keterangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, perkembangan inflasi di Indonesia juga masih terkendali, di mana sampai September 2024 tingkat inflasi di Indonesia masih berada pada level 1,84 persen (y-o-y) atau di kisaran 2,5 persen.

BACA JUGA:Abdul Mu'ti Diminta Prabowo Jadi Mendikdasmen, Ganti Menteri Ganti Kurikulum?

BACA JUGA:Temui JK, Rombongan MPR RI Antarkan Undangan Pelantikan Prabowo-Gibran

"Core inflation sesuai tren, tapi volatile food diturunkan ke level rendah. Pemerintah rapat setiap minggu, karena kita punya cara berbeda daripada negara lain, untuk mengatur level inflasi di seluruh Indonesia. Kita juga kasih insentif fiskal untuk mereka untuk menjaga harga pangan," ujar Menko Airlangga dalam keterangan resminya ada Rabu 16 Oktober 2024.

Selain itu, Menko Airlangga juga menambahkan bahwa kondisi pasar keuangan Indonesia relatif terjaga stabil.

Hal tersebut dapat terlihat dari kinerja nilai tukar Rupiah relatif lebih baik dibanding sejumlah negara di Asia lainnya yakni -1,05 persen (y-t-d).

Tidak hanya itu, indeks harga saham Indonesia juga tumbuh positif yaitu 3,94 persen (ytd) dan sempat mencapai posisi tertinggi atau all-time high pada level 7.905,39 di 19 September 2024 lalu.

BACA JUGA:Makna Logo dan Tema Hari Sumpah Pemuda 2024, Peringatan ke-96 Tahun

BACA JUGA:Dibekali Teknik Pertanian Modern, Petani Lokal Panen Bawang Merah 15 Ton di Festival Panen Makmur

"Tidak ada seorang pun yang menyangka Indonesia bisa menjaga nilai Rupiah di bawah Rp16 ribu per 1 USD dibandingkan (persepsi) tiga bulan lalu, dan ini adalah pencapaian bagi tim ekonomi Indonesia," ucap Menko Airlangga.

Untuk mengakselerasi pertumbuhan di jangka menengah panjang, Pemerintah juga telah menyiapkan strategi new engine of growth seperti digitalisasi, transisi energi, dan semikonduktor.

Selain itu, ketahanan sosial dan pemberdayaan masyarakat juga menjadi prioritas.

Industri perbankan, terutama bank dengan jaringan internasional seperti HSBC, juga berperan penting dalam mendukung upaya mendorong aliran investasi asing ke dalam negeri.

Kategori :