Konflik Timur Tengah Semakin Memanas, Ekonomi Indonesia Dikhawatirkan Kena Imbasnya

Sabtu 19-10-2024,17:35 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Eskalasi konflik dan peperangan di kawasan Timur Tengah semakin berdampak buruk erhadap perekonomian di Indonesia.

Bahkan, konflik berkepanjangan antara Israel dan Iran juga bisa menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan global.

BACA JUGA:PLO Serukan Persatuan di Palestina, Rencana Israel Pasca Kematian Yahya Sinwar Terungkap

BACA JUGA:7 Fakta Yahya Sinwar Pemimpin Hamas yang Meninggal di Tangan Israel, Menguasai Bahasa Ibrani hingga Tokoh Paling Ditakuti

Baru-baru ini, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra juga mengungkapkan bahwa konflik dan peperangan yang terjadi di Timur Tengah saat ini juga mulai mempengaruhi pergerakan harga Avtur secara global.

"Tantangan pertama dengan cost terbesar ini kan harga Avtur. Harga Avtur ini kan dipengaruhi oleh situasi geopolitik, jadi kami monitor terus," ujar Irfan dalam keterangan resminya pada Kamis 17 Oktober 2024.

Sementara itu menurut keterangan Ekonom sekaligus Dosen Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta, Achmad Nur Hidayat, ketegangan antara Israel dan Iran juga dapat memengaruhi harga komoditas pangan.

Hal ini dikarenakan banyak negara di Timur Tengah yang mengimpor bahan pangan dalam jumlah besar dari negara-negara produsen, termasuk Rusia dan Ukraina.

BACA JUGA:Pimpinan Hamas Yahya Sinwar Tewas di Tangan Israel, Joe Biden: Hari Baik Bagi Dunia

"Dengan adanya ketidakstabilan di kawasan, pasokan komoditas pangan bisa terganggu, yang kemudian akan berdampak pada kenaikan harga pangan di pasar internasional," ujar Achmad saat dihubungi oleh Disway pada Sabtu 19 Oktober 2024.

Selain itu, Achmad juga menambahkan bahwa Indonesia yang juga mengimpor sebagian besar bahan pangan seperti gandum, gula, dan kedelai, akan terpapar oleh fluktuasi harga ini. 

"Meningkatnya harga pangan akan memperburuk inflasi dan menciptakan krisis bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah, yang paling rentan terhadap lonjakan harga kebutuhan pokok," jelas Achmad.

BACA JUGA:Detik-detik Pasien Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa Terbakar Hidup-hidup Akibat Rudal Israel

Jika ketegangan antara Israel dan Iran berkepanjangan, Indonesia dapat mengalami inflasi yang lebih tinggi, defisit transaksi berjalan yang semakin besar, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Dalam jangka panjang, ketahanan energi dan pangan akan menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Pemerintah perlu bersiap dengan kebijakan yang adaptif untuk melindungi ekonomi domestik dari dampak eksternal yang mungkin semakin besar di masa depan.

Kategori :