JAKARTA, DISWAY.ID - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka kompak mengenakan pakaian adat Betawi Ujung Serong saat akan dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029. Yuk intip keunikan beskap Betawi yang dikenakan Prabowo-Gibran.
Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kompak mengenakan setelan beskap Betawi.
Pakaian adat Betawi Ujung Serong yang dikenakan Prabowo-Gibran memiliki warna berbeda. Gibran Rakabuming Raka yang datang lebih dulu mengenakan beskap Betawi berwarna hitam dengan didampingi sang istri Selvi Ananda.
BACA JUGA:Tak Hadirnya Megawati di Pelantikan Prabowo-Gibran Sinyal Oposisi? Ini Kata PDIP
Sementara, Prabowo mengenakan pakaian Ujung Serong berwarna biru tua dengan didampingi putranya Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Prabowo.
Keunikan Ujung Serong yang Dipakai Prabowo-Gibran
Prabowo-Gibran diketahui mengenakan pakaian adat Betawi yang dikenal dengan nama Ujung Serong.
Melansir dari laman Seni Budaya Betawi, Ujung Serong merupakan salah satu busana adat Betawi yang kerap digunakan pria yang merupakan pejabat tinggi pemerintahan dan masyarakat Betawi saat menghadiri acara besar seperti acara kenegaraan dan pernikahan.
Asal-usulnya tak lepas dari pengaruh budaya asing yang pernah singgah di tanah Betawi. Pakaian yang mirip jas, peci sebagai pengganti topi dan celana Panjang merupakan adopsi dari gaya berpakaian bangsa Eropa. Meski begitu, sentuhan khas Betawi tetap terlihat pada pemilihan warna dan motif kain.
BACA JUGA:Gelar Doktor Bahlil Disebut saat Hadir di Pelantikan Prabowo-Gibran, Tampil Pakai Dasi Kuning
Pakaian ini disebut Pakaian Bangsawan dengan nama "Ujung Serong" diambil dari potongan kain yang dibuat tidak simetris atau miring di atas lutut.
Sebagai lapisan dalam, pakaian adat Betawi ini memiliki penampilan jas tertutup berwarna gelap dan celana pantalon berwarna senada dengan jas tertutup.
Kemudian, pada bagian pinggang dililitkan kain batik yang telah diatur sedemikian rupa dan panjangnya sampai paha.
Hal ini menjadi alasan busana ini disebut sebagai Ujung Serong. Sebab, kain batik yang dililitkan sengaja berbentuk serong dengan Panjang sekitar 8 cm.
Sebagai penutup kepala, mereka yang mengenakan Ujung Serong mengenakan peci dan sepatu pantofel untuk menambah kesan berwibawa.