AMERIKA, DISWAY.ID – Nama Ariane Tabatabai disorot dunia karena dituduh membocorkan serangan Israel ke Iran.
Ariane Tabatabai merupakan staf dan penasihat kebijakan senior di Departemen Pertahanan AS.
Ia memiliki gelar doktor dari King's College, London.
Namun Pentagon membantah kabar itu.
BACA JUGA:Pimpinan Hizbullah Hashem Safieddine Dinyatakan Tewas oleh Israel, Baru Sebulan Gantikan Nasrallah
Pentagon bantah karyawan asal Iran itu membocorkan informasi intelijen serangan Israel.
Minggu lalu, dua dokumen intelijen AS yang dilaporkan mengungkap rencana Israel untuk serangan balasan potensial terhadap Iran bocor.
Pentagon membantah bahwa Ariane Tabatabai, Kepala Staf Asisten Menteri Pertahanan untuk Operasi Khusus, menjadi subjek dalam penyelidikan atas dugaan kebocoran dokumen rahasia yang berkaitan dengan rencana Israel untuk melakukan serangan balasan terhadap Iran.
"Sejauh pengetahuan saya, pejabat ini bukan subjek yang menarik," kata Sekretaris Pers Angkatan Udara, Mayjen Pat Ryder kepada wartawan pada Selasa sore dilansir dari Times of India dan Jerusalem Post.
Sebelumnya pada Selasa, laporan Sky News Arabia mengutip seorang pejabat senior Pentagon yang dilaporkan menyebut Tabatabai sebagai tersangka utama dalam penyelidikan FBI atas kebocoran tersebut.
Menurut Sky News, Tabatabai dikecam pada tahun 2023 setelah anggota Kongres menulis surat kepada Menteri Pertahanan Austin yang meminta Tabatabai dicopot dari jabatannya karena masalah keamanan atas dugaan komunikasinya dengan IRGC.
BACA JUGA:Kronologi Komandan Tank 401 Israel Tewas oleh Bom Hamas di Jabaliya
Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah berbicara dengan mitranya dari Israel, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, mengenai kebocoran tersebut, kata Ryder.
"FBI sedang menyelidiki dugaan kebocoran dokumen rahasia dan bekerja sama erat dengan Departemen Pertahanan dan komunitas intelijen terkait hal ini," kata Ryder pada hari Selasa.