BACA JUGA:Girls Age Miracle, Model Usia Lebih dari 30 Tahun Tampil di Jakarta Fashion Week 2025
Tahun ini, IN2MF semakin menggiatkan program-program yang dapat meningkatkan kolaborasi antara desainer, brand, influencer, konsumen, pelaku industri, hingga dengan event-event nasional maupun internasional.
“Seperti business matching yang lebih terstruktur untuk mempertemukan desainer dan brand nasional maupun manca negara dengan artisan wastra Nusantara. Selain itu, seminar dan Focus Discussion Group (FGD) untuk meningkatkan kapasitas desainer dan pelaku industri modest fashion di Indonesia,” papar Ali Charisma, Advisory Board Indonesian Fashion Chamber (IFC).
Rangkaian fashion show di IN2MF 2024 akan menampilkan lebih dari 1500 koleksi tren modest fashion terbaru dan trade show (pameran dagang) lebih dari 200 desainer dan jenama asal Indonesia, anggota IKRA Indonesia, dan karya dari 10 desainer internasional.
Desainer dan jenama Indonesia yang akan berpartisipasi dalam perhelatan IN2MF 2024 antara lain Ali Charisma, Ayu Dyah Andari, Batik Chic by Novita Yunus, BT by Batik Trusmi, Calla The Label, CHIKIGO by Chiki Fawzi, Deden Siswanto, Dian Pelangi, Hannie Hananto, HijabChic, Itang Yunasz, Irna Mutiara, Jenna&Kaia, KursienKarzai, Khanaan, Kami., Mazu Label, Nadjani, Restu Anggraini, Sofie, Vanilla Hijab, Wignyo, Zeta Prive.
Selain itu, desainer dan jenama internasional dihadirkan dari 10 negara, yaitu Melinda Looi dari Malaysia, Rubicon dari Afrika Selatan, Asyiam dari Australia, Khanijo dari India, Alessandra Topa dari Italia, Zuhat Gio dari Rusia, Gigdemakin dari Turki, Duyos dari Spanyol, Maison Arabelle dari U.E.A, dan Hanna Yessen dari Jordan.
Fashion show di IN2MF 2024 menampilkan karya desainer dan jenama Indonesia maupun internasional yang menggunakan beragam wastra dari seluruh Indonesia, seperti batik, songket, tenun ikat, tenun ATBM, lurik, tapis, sasirangan, jumputan, eco print, bordir, dan rajutan dalam tampilan modest fashion.
Pelaksanaan IN2MF merupakan wujud kontribusi, kolaborasi, dan sinergi yang nyata dari berbagai pihak guna mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, termasuk seluruh lembaga dan institusi yang tergabung dalam Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).