Sejarah BRI, Berdiri di Zaman Kolonial hingga Jadi Bank dengan Aset Terbesar di Asia Tenggara

Minggu 27-10-2024,12:30 WIB
Reporter : M. Ichsan
Editor : M. Ichsan

Pada masa Orde Baru, BRI menjadi salah satu dari beberapa bank yang disahkan oleh pemerintah untuk menjalankan program Kredit Usaha Tani (KUT), yang bertujuan untuk mendukung sektor pertanian Indonesia. 

BACA JUGA:USS 2024 presented by BRImo: Kolaborasi Fashion dan Lifestyle, Dukungan BRI Dorong Kreativitas Generasi Muda

BACA JUGA:Mengenal Kupedes, Produk Unggulan BRI untuk Masyarakat Menengah ke Bawah

Selain itu, BRI juga memainkan peran besar dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan salah satu program pemerintah untuk memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Seiring dengan perkembangan teknologi dan sektor keuangan di Indonesia, BRI mulai melakukan modernisasi besar-besaran pada sistem perbankannya. 

Termasuk dalam hal digitalisasi layanan. BRI terus memperluas jangkauannya ke seluruh pelosok Indonesia dengan membuka cabang hingga ke daerah-daerah terpencil. 

Hingga saat ini, BRI dikenal sebagai bank dengan jaringan terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu bank dengan aset terbesar di Asia Tenggara.

Peran BRI dalam Ekonomi Rakyat

BRI memiliki sejarah panjang dalam mendukung sektor ekonomi rakyat. Sejak awal berdirinya, BRI telah fokus pada pemberian kredit mikro dan pembiayaan usaha kecil yang seringkali terabaikan oleh lembaga keuangan besar lainnya. 

BRI dianggap sebagai pelopor dalam microfinance di Indonesia, memberikan kesempatan bagi masyarakat kecil untuk mengakses layanan perbankan yang terjangkau.

Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencerminkan perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemandirian ekonomi, terutama bagi rakyat kecil. 

Dari lembaga keuangan kecil di Purwokerto hingga menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia, BRI terus berkomitmen pada visinya untuk memberikan layanan keuangan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Kategori :