Hal inilah yang juga menjadi alasan Presiden Prabowo Subianto mengganti terminologi Makan Siang Gratis pada janji kampanyenya menjadi Makan Bergizi Gratis.
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Menu Makan Bergizi Gratis, Pemprov DKI Gandeng Kemenkes
"Terminologi makan siang menjadi tidak cocok, lebih cocok makan bergizi. Itu yang koreksi Bapak Presiden ketika diwawancara berbasis pada pengalaman di lapangan," ungkap Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana pada RDP bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, 31 Oktober 2024.
Dijelaskan Dadan, pihaknya sudah mempersiapkan program ini selama 10 bulan terakhir dan melakukan pilot project di dua wilayah, yakni Warungkiara (Sukabumi) dan Bojongkoneng (Bogor).
"Dari percontohan kami di Warungkiara dan Bojongkoneng, anak PAUD dan anak kelas 2 SD itu sekolahnya hanya sampai jam 10.00 WIB. Jadi makanan dikirim pukul 08.00 WIB," papar Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana pada RDP bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, 31 Oktober 2024.
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Menu Makan Bergizi Gratis, Pemprov DKI Gandeng Kemenkes
Sementara jam belajar untuk siswa SD kelas 3 hingga 6 lebih siang, yakni pukul 12.00, sehingga Makan Bergizi Gratis akan dilaksanakan pukul 09.30.
Sedangkan siswa SMP dan SMA akan dikirim makanan pukul 11.30 untuk nantinya dimakan bersama pukul 12.
"Jadi ada yang dikirim jam 8, ada yang dikirim jam 9, ada yang dikirim 11.30. Dimakan jam 8, dimakan 9.30, dimakan jam 12," paparnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga akan menyimpan sampel makanan yang dikirim ke sekolah untuk nantinya bisa dilakukan pengujian apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Menu Makan Bergizi Gratis, Pemprov DKI Gandeng Kemenkes
"Setiap kami kirimkan makanan ke sekolah di jam-jam berbeda, itu sampelnya kami simpan Untuk mengecek segala sesuatu kemungkinan terjadi," lanjutnya.
Namun, ia memastikan memiliki standar dalam pembuatan makanan untuk memastikan gizi dan keamanan pangannya.
"Jadi kalau nanti ada yang makan mencret itu disebabkan oleh kondisi anak itu sedang tidak sehat, atau jajan lain di sekolah, atau ada yang iseng. Tapi kami pastikan bahwa sampelnya kami simpan 24 jam di satuan pelayanan," tuturnya.