Penanganan TBC Masuk Quick Win Presiden Prabowo, Covid-19 Jadi Biang Kerok Penularan!

Kamis 07-11-2024,13:52 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Dimas Chandra Permana

JAKARTA, DISWAY.ID -- Penanganan penyakit tuberkulosis (TBC) menjadi salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau quick win yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam hal ini, pihaknya akan menyusun dan menyosialisasikan Petunjuk Teknis Quick Win Pengentasan TBC untuk tahun 2025 serta melakukan persiapan dan koordinasi untuk potensi kerja sama dengan multipihak terkait rencana kegiatan 2025.

Koordinasi dan penyiapan percepatan penanggulangan TBC juga dilakukan melalui pembentukan SK Tim Percepatan TBC (TP2TB) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

BACA JUGA:Benarkah Sudah Kena DBD Masih Bisa Tertular Lagi? Ayo Cegah dengan Vaksin

BACA JUGA:Sering Disebut Sebagai Flu Singapura dan Ancam Anak-Anak, Penyakit HFMD Bisa Dicegah dengan Vaksin EV71

Selain itu, monitoring dan evaluasi rutin progres pencapaian indikator Program TBC di tingkat nasional dan regional (provinsi dan kabupaten/kota) terus dilakukan.

"Koordinasi berkala dukungan lintas kementerian/lembaga, serta perangkat daerah dan komunitas. Koordinasi dukungan sistem informasi dan teknologi dan kesiapan SDM," papar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Aji Muhawarman kepada Disway.id beberapa waktu lalu.

Di Indonesia sendiri, Aji mengungkapkan bahwa kasus TBC mengalami peningkatan.

"Berdasarkan Global TB Report 2023, estimasi beban kasus TBC baru di Indonesia mengalami peningkatan dari semula 969.000 kasus menjadi 1.060.000 kasus atau 385 per 100.000 penduduk (10%) dengan angka kematian sebesar 134.000 atau 49 per 100.000 penduduk," paparnya.

BACA JUGA:Angka Down Syndrome Meningkat, Usia Calon Ibu saat Hamil Berpengaruh

BACA JUGA:Apa Itu Latiao? Camilan Pedas yang Dilarang BPOM karena Berbahaya

Menurutnya, pandemi Covid-19 turut berkontribusi pada penularan TBC ke orang sekitar pasien yang belum diobati.

"Hal (Peningkatan) ini merupakan salah satu dampak dari penurunan penemuan kasus TBC di tahun 2020 dan 2021, dikarenakan adanya pandemi Covid-19, yang kemudian berakibat penularan TBC ke orang di sekitar pasien TBC yang belum diobati."

Sementara capaian notifikasi kasus TBC selama 3 tahun sejak 2021 menunjukkan tren cenderung meningkat.

"Berdasarkan data SITB, notifikasi kasus TBC tahun 2021 sebesar 443.235 kasus, tahun 2022 sebesar 724.309 kasus dan tahun 2023 sebesar 821.200 kasus," lanjutnya.

Kategori :