BACA JUGA:Wamenkes Ungkap Skrining Tiroid Masuk List di Medical Check Up Gratis saat Ulang Tahun
BACA JUGA:dr Tirta Bedah Soal Bahaya BPA dalam Galon, Hoaks atau Nyata?
Adapun capaian penemuan kasus TBC per 29 Oktober 2024 mencapai 692.4200 (63 persen) dari target 90 persen.
Lebih rinci, penemuan kasus untuk TBC SO sebesar 681.185 (98%) dan TBC RO sebesar 11.235 (2%).
Sayangnya, masih ada gap antara kasus TBC SO dan RO yang diobati.
"Kasus TBC SO yang diobati 86% (target 100%) dan kasus TBC RO yang diobati hanya 65% (target 90%). Sementara angka keberhasilan pengobatan TBC SO mencapai 81% (target 90%) dan TBC RO baru mencapai 56% (target 80%)," bebernya.
BACA JUGA:Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Era Modern Bersama pafirotendao.org
BACA JUGA:Bukan hanya Kafein, Ini yang Bikin Sakit Perut usai Minum Kopi
Oleh karena itu, ia berharap dapat meningkatkan pengobatan TBC secara lebih dini.
"Harapannya semua kasus TBC yang sudah ditemukan dan dilaporkan, bisa dilakukan inisiasi pengobatan secepatnya dan melaksanakan pengobatan hingga tuntas," tuturnya.
Pihaknya pun mendorong upaya pencegahan melalui pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT). Per Oktober 2024, capaian pemberian TPT pada kontak serumah telah mencapai 12,4%, capaian ini sudah meningkat hampir 6 kali lipat dari tahun 2023.