JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menprediksi, jika gempa bumi Great Thrust Belt melanda di Jawa Selatan, pesisir Tasikmalaya akan menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak tsunami.
Temuan ini merupakan hasil pemodelan dan pemetaan BMKG terkait dampak gempa bumi dengan kekuatan Great Thrust - Magnitudo 8,7 baik di Selat Sunda maupun pantai selatan Jawa Barat - pantai Selatan Jawa Barat .
Sandy Nur Eko, Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Stasiun Geofisika Bandung, mengatakan, jika terjadi gempa besar, khususnya di Pantai Cipatujah, akan ada ancaman gelombang tsunami setinggi 23 meter.
BACA JUGA:Gladiator Studio & Coffe Base Camp Band Kudeta Di Segel Satpol PP Kota Bekasi
“Di Pantai Cipatujah Tasimalaya, jika terjadi gempa pada great thrust belt, ketinggian maksimum tsunami 23 meter dan waktu tiba sekitar 15 menit,” kata Sandy, Selasa 22 Maret 2022.
Adapun pemetaan yang telah dilakukannya, yakni untuk lima kabupaten yang memiliki pesisir selatan yakni mulai dari Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
Selain Tasikmalaya, kata Sandy, Kecamatan Pamengpeuk, Garut, juga terancam terkena tsunami setinggi 18 meter jika gempa megathrust terjadi.
"Kurang lebih, tsunami tersebut bakal sampai 15 menit ke bibir pantai sejak terjadinya gempa," ujarnya.
"Kemudian Pantai Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, terancam terkena gelombang setinggi 18 meter dengan waktu sekitar 18 menit sampai ke pesisir setelah gempa," imbuhnya.
BACA JUGA:Ramalan Zodiak, Selasa 22 Maret 2022, Sagitarius: Waspadai Orang yang Akan Mencuri Ide Emasmu
Sedangkan Pantai Pangandaran diprediksi bakal terkena gelombang tsunami dalam waktu 36 menit usai terjadi gempa megathrust dengan ancaman gelombang setinggi 15 meter.
"Dengan begitu,pesisir selatan Jawa Barat memiliki waktu berkisar 10 hingga 30 menit untuk merespon dengan cepat mitigasi masyarakat guna menghindari dampaknya," terangnya.
Perhitungan waktu itu pun. lanjut Sandy, perlu diasumsikan dengan prediksi waktu gelombang tiba dikurangi waktu peringatan yang dikeluarkan sebelum terjadinya tsunami.
"Jadi bisa dikatakan Jawa Barat ini sangat rawan karena berhadapan langsung dengan subduksi di selatan Jawa itu," pungkasnya.