JAKARTA, DISWAY.ID - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil mengeklaim pasangan RIDO mengusung banyak program pemberdayaan perempuan, salah satunya adalah menghadirkan Sekolah Perempuan Maju untuk kaum perempuan di Jakarta.
Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pemberdayaan bagi perempuan di Jakarta.
BACA JUGA:Ridwan Kamil dan Pramono Anung Tebar Janji Perbaiki Kawasan Kumuh di Jakarta, Ini Kata Pengamat
"Dari semua pasangan yang bertarung dalam kontestasi Pilkada di Jakarta, kami spesifik memasukkan kata perempuan karena kami benar-benar ingin memperjuangkan perempuan," ujar Ridwan Kamil, Senin 11 November 2024.
Sekolah Perempuan Maju akan menawarkan pelatihan dalam berbagai bidang, termasuk kewirausahaan, literasi digital, serta pengelolaan ekonomi dan psikologi rumah tangga.
Ridwan Kamil juga menambahkan, program ini bertujuan untuk membuka akses permodalan bagi usaha yang dikelola oleh perempuan. Selain itu, pasangan RIDO juga berencana untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di posisi kepemimpinan di Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
BACA JUGA:Ridwan Kamil Klaim Kekuatan Dukungan Partai dalam KIM Plus Menangkan Pasangan RIDO
"Saat saya blusukan di Jakarta, ternyata perempuannya banyak memiliki waktu luang. Makanya, saya mau bikin Sekolah Perempuan Maju agar perempuan bisa makin cerdas, termasuk dalam mengelola ekonomi rumah tangga dan psikologi rumah tangga," ungkap Ridwan Kamil.
" Ini pernah saya kerjakan di Jawa Barat. Kami sudah mewisuda 65 ribu perempuan dan mereka mengaku mendapatkan banyak manfaat, termasuk kenaikan ekonomi keluarganya," sambungnya.
Selain itu, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa selama menjabat di Jawa Barat, ia juga meluncurkan Sekolah Politik Perempuan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di DPRD Provinsi dan DPR.
BACA JUGA:Kebakaran Kerap Mengintai, Ridwan Kamil Hadirkan Solusi Bagi Masyarakat Rawa Buaya
Ia menekankan pentingnya komitmen dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
"Cita-cita itu tidak bisa dititipkan, terlebih kepada pemimpin yang tidak punya komitmen memajukan perempuan. Maka dari itu, perempuan harus berjuang sendiri untuk bisa menggapai cita-citanya," tegasnya.