Pertamina International Shipping Manfaatkan Teknologi AI Awasi Kapal Berlayar di Daerah Rawan

Jumat 15-11-2024,10:44 WIB
Reporter : Sabrina Hutajulu
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- CEO Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi menyebut, PIS telah mengoptimalkan penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) dalam awasi secara real-time dan akurat terhadap kapal-kapal PIS saat berlayar di daerah rawan. 

“Saat ini, industri pelayaran menghadapi tiga tantangan utama yaitu ketegangan geopolitik akibat perang di Ukraina dan Timur Tengah, perang tarif antara Amerika Serikat dan China, serta dampak perubahan iklim," tuturnya dikutip Jumat 15 November 2024.

"Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor maritim, PIS sangat memahami dampak negatif dari ketegangan-ketegangan tersebut. Kami merasakan urgensi untuk terus beradaptasi di tengah situasi yang semakin tidak menentu," tambahnya.

BACA JUGA:Fasilitas Generator Oksigen Medis Diresmikan Hyundai dan Pemkab Bekasi

BACA JUGA:50 Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Belum Serahkan LHKPN, KPK: Salah Satunya Raffi Ahmad

Dikatakan Yoki, ketegangan yang timbul akibat agresi militer Rusia telah memberikan dampak besar terhadap rantai pasokan energi global. 

Sebagai respon, negara-negara Uni Eropa menerapkan kebijakan yang membatasi pergerakan kapal-kapal Rusia. 

"Kebijakan ini menyebabkan lonjakan signifikan dalam aktivitas kapal gelap, yaitu kapal yang beroperasi dengan mematikan sistem automatic identification system, yang mempersulit pihak berwenang untuk mengidentifikasi keberadaan kapal tersebut. Hal ini tentunya meningkatkan risiko kecelakaan di perairan internasional," tutur Yoki.

PIS lanjut Yoki secara rutin melakukan berbagai sistem verifikasi untuk memastikan pihaknya mengetahui dengan jelas latar belakang kapal yang kami sewa dari pihak ketiga. 

BACA JUGA:Link dan Cara Beli Tiket Konser SEVENTEEN di Jakarta, Hari Ini Dibuka Pukul 13.00 WIB

BACA JUGA:Tudingan Ivan Sugianto Sebagai Markus di Spill Netizen: Mereka Banyak yang Trauma!

"Dalam proses pengadaan kapal charter, kami memeriksa riwayat kepemilikan kapal, termasuk sejarah operasional dan reputasi pemilik kargo. PIS juga secara berkala memantau potensi risiko yang ada serta langkah-langkah mitigasi yang perlu diambil untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tambah Yoki.

Untuk menghadapi tantangan yang juga semakin beragam, Yoki menjabarkan bahwa PIS telah mengoptimalkan digitalisasi serta menggunakan berbagai teknologi mutakhir seperti artificial intelligence (AI)

Teknologi ini kata Yoki yang memungkinkan pengawasan secara real-time dan akurat terhadap kapal-kapal PIS saat berlayar di daerah rawan. 

"PIS juga menggalakkan upaya diversifikasi rute, khususnya di negara-negara Afrika dan Eropa. Sebagai informasi, PIS baru saja membuka rute baru ke negara-negara baltik. Hingga saat ini, PIS telah berlayar ke 65 rute internasional," tukasnya.

Kategori :