Penelitian Ungkap Durasi Ideal Anak Belajar Pakai Aplikasi Digital

Jumat 15-11-2024,11:24 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Berapa lama sih anak-anak belajar pakai Alat pembelajaran digital (APD)?

Seperti diketahui, APD semakin menjadi pilihan untuk menunjang pembelajaran, terutama pada masa pandemi.

Pascapandemi, APD masih tetap dimanfaatkan lantaran memiliki sejumlah keunggulan.

Dalam studi yang dilakukan Enuma Indonesia, tiga alasan utama para pendamping mengadopsi APD adalah kemudahan mencari materi ajar (94 persen), tampilan aplikasi yang menarik (93 persen), dan cara penggunaan yang mudah dipahami (92 persen).

BACA JUGA:Intip Cara Beli Tiket Kereta Api Libur Nataru 2024/2025 Lewat Aplikasi Access by KAI

APD dinilai membuat pembelajaran menjadi interaktif dan menyenangkan.

"Peran pendamping adalah membimbing anak untuk menuntaskan tantangan atau materi yang ada. Harapan kami, integrasi yang baik antara pembelajaran konvensional dan digital akan membantu menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap literasi dan numerasi," terang Direktur Enuma Indonesia Juli Adrian di Jakarta, 14 November 2024.

Pihaknya melakukan studi terkait persepsi guru, orang tua, dan wali murid terhadap aplikasi pembelajaran digital (APD) di Indonesia dengan 302 responden pendamping pengguna maupun nonpendamping.

BACA JUGA:Deddy Corbuzier Serius Garap Bisnis Media Holyflux, Bakal Fokus Dunia Digital dan Radio

Pada studi tersebut, Juli mengungkapkan, pertanyaan yang sering kali diajukan adalah durasi ideal penggunaan APD.

Sementara itu, diketahui sebanyak 37,5 persen responden pendamping belajar memanfaatkan APD dengan durasi 30-60 menit per sesi selama 2-3 kali per pekan.

Pada posisi kedua, yaitu 16,96 persen, menggunakan selama 30 menit per sesi selama 2-3 kali per pekan.

BACA JUGA:Laundry Digital Kekinian Makin Canggih dengan Desain Layar Sentuh, Hasil Lebih Bersih

Namun begitu, durasi ini masih menjadi perdebatan, mengingat adanya kesenjangan akses antara anak dari satu daerah dengan daerah lain.

Seperti yang diungkapkan anak-anak dari Nusa Tenggara Timur yang menjadi responden penelitian yang menilai bahwa waktu 1 jam per sesi tidaklah cukup.

Kategori :