JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri BUMN Erick Thohir bahwasanya saat ini pihaknya dan Kementerian Perumahan sedang membidik lahan untuk mendukung program 3 juta rumah.
Salah satu lahan yang dibidik Erick ialah lahan stasiun kereta api.
"Salah satu yang kita sama seperti Pak Menteri (Maruar Sirait atau Ara), kita memapping dulu dimana lahan-lahan BUMN yang bisa mendukung daripada percepatan perumahan," kata Erick di Kementerian BUMN Jumat 15 November 2024.
BACA JUGA:Menkop Budi Arie Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Jadi Momentum Kebangkitan Koperasi Susu
BACA JUGA:Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kenaikan PPN 12 Persen, Tapi Tidak Berlaku dengan Barang Ini
"Kita sudah membuat terobosan bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum sebenarnya awalnya mengenai tadi, stasiun-stasiun kereta api itu lahannya yang tidak maksimal dulunya, kan sekarang sudah dibangun Menjadi TOD (Transit Oriented Development), bahkan ada subsidi antara yang mampu dan tidak mampu," tutur Erick.
Dikatakan Erick, saat ini Menteri Perumahan sedang memetakan perumahan rakyat.
Salah satunya yang akan dibidik kata Erick ialah tanah hasil sitaan KPK.
"Makanya beliau (Ara) mendorong mendapatkan tanah-tanah dari hasil korupsi, atau tanah-tanah sitaan, atau tanah-tanah yang belum terbangun," kata Erick.
"Nah sama, kita menawarkan ke Pak Ara beberapa aset BUMN sendiri, ya memang nanti kalau kerjasama dengan perumnas tentunya, ini bisa kita maksimalkan juga," pungkasnya.
BACA JUGA:Erick Thohir Bertemu Menteri PU, 7 BUMN Karya Dipangkas Jadi 3
BACA JUGA:Makin Nyata, Pramono Sowan ke Rumah Anies! Pertemuan Berlangsung 1 Jam
Erick menambahkan bahwasa saat ini pemerintah memastikan bahwasanya program 3 juta rumah ini harus memiliki harga terjangkau.
Adapun cicilan yang seharusnya 15 tahun, akan diperpanjang menjadi 30 tahun.
"Cincilan rumah diperpanjang dari 15 menjadi 30 tahun. Kan itu nanti ekonominya akan ketemu," terang Erick