JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengungkapkan alasannya tidak menjenguk pasien judi online yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Pasalnya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia Muhaimin Iskandar pada Jumat, 15 November 2024 lalu baru saja mengunjungi para pasien korban judol di rumah sakit rujukan tersebut.
BACA JUGA:Paslon Dilaporkan ke Bawaslu Soal Dugaan Aliran Dana Judi Online, Formasi: Panggil dan Periksa!
"Kami bukan tidak ingin ke rumah sakit, saya sudah mengirimkan tim juga, tapi ini rata-rata kan pasti terganggu psikisnya. Jadi kami tidak mau datang, kemudian menambah keriuhan dari dokter-dokter," tutur Meutya kepada awak media di Jakarta, 18 November 2024.
Kendati demikian, ia memastikant telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk memastikan proses pemulihan pasien berjalan optimal.
BACA JUGA:Bandar Judi Online Menang Banyak, Kerugian Ganda bagi Stabilitas Perekonomian Nasional
"Jadi kami sudah berkoordinasi dengan RSCM dan mungkin untuk saat ini lebih baik tidak perlu ke sana untuk juga pemulihan yang lebih optimal. Buat para korban ini belum tentu nyaman didatangi dan mungkin ada ketakutan kalau didatangi oleh pejabat secara terus-menerus," tuturnya.
BACA JUGA:BRI Blokir Ribuan Rekening Nasabah yang Terindikasi Judi Online
Oleh karena itu, pihaknya ingin memberikan ruang dan waktu untuk para korban untuk penyembuhan dengan ditangani ahlinya, yaitu para dokter di RSCM.
Di samping itu, ia menyadari bahwa judi online memberikan dampak bagi pemain serta keluarga dan orang sekitarnya.
BACA JUGA:Cak Imin Miris Banyak Dampak Negatif Judol: Judi Online Masuk Tahap Bencana Nasional!
Oleh karena itu, pihaknya terus menggiatkan literasi digital, termasuk terkait bahaya judi online.
"Dan kemarin kita lakukan audiensi kepada sebagian besar perempuan dan sebagian memang menjadi korban terdampak pada kekerasan di dalam rumah tangganya. Kemudian juga ada perhatian yang kurang, baik untuk istri maupun anak-anaknya," katanya.