“Saat ini bersama para sahabat dari berbagai kalangan dan latar belakang, kami berusaha menginisiasi ide-ide program yang lebih kreatif, sehingga bisa menjangkau lebih banyak ketertarikan orang untuk mendukung pendidikan anak-anak Maluku,” ujarnya.
Pada kegiatan talk show “13 Tahun Heka Leka: Langkah Baru Membangun Manusia Maluku”, Heka Leka mengundang para sahabat untuk berbagi kesan mengenai kolaborasi yang sudah terlaksana, sekaligus mengumumkan beberapa program yang akan segera dilaksanakan pada tahun 2025.
Bersama Ayo Bantu, sebuah platform donasi online, Heka Leka mengukuhkan kesepakatan kerja sama penggalangan dana untuk kampanye Literasi Kepulauan. Kesepakatan lainnya dilakukan dengan Jalin Mimpi, sebuah organisasi nirlaba pendidikan, untuk menggerakkan program traveling dan sharing “Shareveling” bagi siapa saja yang ingin berwisata ke Maluku sambil menjadi relawan pendidikan.
Terdapat juga program “Jelajah Rempah” bersama komunitas pelari untuk mengadakan ajang lari di Maluku dan Jakarta sebagai usaha merealisasikan pembangunan 28 perpustakaan di Pulau Saparua.
BACA JUGA:Siapa Fajar Sadboy, Remaja Gorontalo Pandai Alquran yang Pernah Putus Sekolah karena Cinta
Sahabat lainnya yang juga memberikan dukungan adalah Nada CreativePro, melalui kampanye komunikasi untuk berbagai program Heka Leka.
Acara yang berlangsung pada 16 November kemarin juga dihadiri oleh Anies Baswedan yang sudah menjadi sahabat Heka Leka sejak tahun 2012 dan Dr. Itje Chodidjah, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, yang telah banyak memberikan masukan strategis untuk program-program Heka Leka.