JAKARTA, DISWAY.ID - Calon gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil menegaskan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental di ibu kota dan jurus RIDO tangani stres warga Jakarta gak cuma mobil curhat.
Sejaub ini Jakarta berada di peringkat ke-9 sebagai kota paling stres di dunia, untuk itu menurut Ridwan mustahil memaksimalkan potensi Jakarta sebagai pusat peradaban jika warganya terus bergelut dengan masalah kesehatan jiwa.
Data Dinas Kesehatan Jakarta menunjukkan angka penderita skizofrenia yang sangat tinggi, lebih banyak dibandingkan dengan pasien penyakit lainnya seperti pneumonia, diare, diabetes, atau DBD.
BACA JUGA:3 Cagub dan Cawagub Jakarta Hadiri Tabligh Akbar Masjid Polda Metro
BACA JUGA:Link Unduh Kalender 2025 PDF Hijriah-Masehi Resmi Kemenag, Cek Tanggal Merah Libur dan Cuti Bersama
Pada 2023, tercatat sebanyak 11.555 pasien skizofrenia yang dirawat inap di rumah sakit dan 55.253 pasien yang dirawat jalan.
Selain itu, satu dari empat warga Jakarta terindikasi mengalami masalah kesehatan mental, dengan generasi Z yang paling rentan.
Dalam mengatasi masalah ini, pasangan Ridwan Kamil-Suswono mengusung solusi komprehensif dengan tiga langkah utama yang akan diambil.
“Yang pertama-tama, kita akan meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan kita. Puskesmas dan rumah sakit akan menyediakan layanan konseling. Kedua, kita jemput bola, kita hadirkan pelayanan tersebut ke rumah warga,” ujarnya di acara Mata Najwa yang digelar pada Rabu 20 November 2024.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Sebut Masyarakat Jakarta Naik Kelas
Menurut Ridwan Kamil yang akrab di sapa Kang Emil, selain itu juga akan menghadirkan "mobil curhat" sehingga bisa melayani warga di tingkat akar rumput, seperti di balai RW, kantor lurah, dan kecamatan.
"Mobil curhat bisa hadir di pusat aktivitas warga. Ketiga, kami juga akan hadir secara digital melalui aplikasi, yang bisa diakses kapan saja," tambahnya.
Inisiatif mobil curhat ini telah dimulai sejak 20 Oktober 2024, dan kini hadir di 13 titik di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.
Hingga awal November 2024, lebih dari 3.000 warga Jakarta telah memanfaatkan layanan ini.