JAKARTA, DISWAY.ID - Jelang pemungutan suara Pemilihan 2024, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyatakan teknologi untuk mendukung pengawasan maupun aduan online dari masyarakat telah siap digunakan.
Pengembangan aplikasi telah dilakukan Bawaslu selama beberapa waktu terakhir dan telah disempurnakan supaya masalah yang terjadi daam Pemilu 2024 tidak terulang.
Beberapa teknologi dan aplikasi yang digunakan Bawaslu ada Sistem Pengawasan Pemilihan (Siwaslih), Sistem Informasi Penanganan Pelanggaran (Sigaplapor), Sistem Informasi Penyelesaian Sengketa (SIPS).
"Kami terus melakukan pengembangan sarana IT untuk mempermudah proses laporan pengawasan, laporan masyarakat dan pengajuan permohonan sengketa. Saya harap ini akan semakin baik," kata Bagja dalam kegiatan yang digelar DPP Partai GOLKAR, di Jakarta, Jumat 22 November 2024.
BACA JUGA:Jelang Masa Tenang Pemilihan 2024, Bagja Minta Bawaslu Cepat Ambil Tindakan saat Patroli Pengawasan
Dia mengatakan Bawaslu telah mengidentifikasi kerawanan isu Pemilihan berdasarkan data lewat Indeks Kerawanan Pemilihan tahun 2024.
Salah satunya kerawanan dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:PMJAK Demo di Bawaslu, Desak Pengusutan Dana Kampanye dari Judi Online
"Kami telah meluncurkan data TPS rawan beberapa hari lalu, beserta daerah-daerah yang rawan tinggi. Sehingga itu dapat menjadi mitigasi kita Bersama," jelas Bagja.
Setelah mengidentifikasi, Bagja menyebutkan telah mempersiapkan juga rekrutmen SDM ad hoc yang menjadi lini terdepan saat Pilkada.
BACA JUGA:109 TPS di Bekasi Rawan Banjir, Bawaslu Jamin Distribusi Logistik Lancar
Tidak hanya merekrut, dia pun menyampaikan pengawas d hoc yang telah diterima langsung mendapatkan bimbingan teknis (teknis).
"Bersamaan dengan itu kerja sama dengan stakeholder atau pemangku kepentingan juga terus kita pererat. Terutama jelang masa tenang ini kerja sama dengan Satpol PP ya," kata dia.