Doktor TK

Selasa 26-11-2024,04:00 WIB
Oleh: Dahlan Iskan

Dia seorang doktor. Pilihan hidupnyi: menjadi guru TK. Namanyi satu kata: Sutik. Dr Sutik SPd MPd.

Tiap hari Sutik mengajar di TK yang dia dirikan di satu dukuh terpencil di Pacet Selatan.

Kalau Sutik tidak mendirikan TK di situ, anak-anak dusun tersebut harus ke TK terdekat --berjarak empat kilometer dan menyeberangi sungai tanpa jembatan.

Hasilnya: Sutik terpilih sebagai guru TK terbaik se-Jatim untuk kategori dedikasi.

Sebentar lagi Sutik akan ikut jambore guru taman kanak-kanak tingkat nasional. Dia akan bersaing dengan juara-juara di provinsi Anda.

Salah satu yang membuat Sutik jadi juara adalah kekhasan TK yang dia bina: tiap Senin dan Selasa siswanya wajib pakai pakaian adat Jawa. Bukan hanya pakaian, juga bahasa: wajib berbahasa Jawa. Yakni bahasa Jawa ngoko untuk bicara sesama siswa dan bahasa Jawa kromo inggil untuk bicara dengan guru.

Persyaratan itu sudah diperjanjikan di waktu pendaftaran. Orang tua siswa harus ikut aturan itu. Tentu ada yang keceplosan bicara pakai bahasa Indonesia, tapi lama-lama hilang. Mereka ingat saat lagi pakai pakaian Jawa berarti harus pakai bahasa Jawa.

"Mengapa pilih Senin dan Selasa? Bukan Senin dan Kamis?”

Sutik terdiam. Agak lama. Saya harus bisa menerjemahkan ekspresi wajah diamnyi.

"Agar bajunya masih bisa dipakai sekali lagi keesokan harinya ya..." kata saya.

"Iya. Di desa kan tidak biasa baru dipakai sekali harus dicuci," katanyi.

Di Hari Guru kemarin guru Sutik mendapat bingkisan dari siswa (lihat foto). Tentu itu dari orang tua siswa. Hadiah itu diberikan setelah Sutik dan tiga guru lainnya selesai mengadakan upacara peringatan Hari Guru Nasional bersama siswa TK asuhannyi.


--

Setelah ber-Hari Guru Nasional itu Sutik mengajak suami ke Disway Mojokerto. Lalu diajak bertemu saya.

Mobil sang suami keren: Suzuki Kotrik yang sudah dimodifikasi. Rodanya off road. Tanpa atap. Sang suami memang hobi memodifikasi mobil. Ia punya bengkel sendiri.

Tidak hanya bengkel. Sang suami juga punya panti asuhan anak yatim. Ia juga usaha kuliner: buka warung nasi. Panti asuhannya terpilih sebagai tempat anak bermasalah hukum (ABH). Yakni anak yang terlibat perkara kriminal, sudah diadili, sudah dijatuhi hukuman.

Karena masih anak-anak mereka tidak dimasukkan penjara. Mereka dimasukkan lembaga pembinaan anak.

Lembaga seperti itu mestinya di bawah Kementerian Sosial. Atau Dinas Sosial. Maka begitu anak divonis sekian tahun atau sekian bulan jaksa membawa anak itu ke Dinas Sosial.

Tapi Dinas Sosial tidak punya fasilitas untuk ditempati narapidana anak-anak. Maka Dinas Sosial mencari lembaga swasta. Ketemu. Milik suami Dr Sutik. Di dekat Pacet, Mojokerto.

"Dapat anggaran berapa?"

"Tidak dapat," ujar suami Dr Sutik, Mukhiddin.

”Hah?”

"Iya. Tidak dapat anggaran sama sekali".

"Kok mau?”

"Ibadah. Saya anggap seperti mengasuh anak telantar," ujar Muhkiddin yang selalu berkopiah dengan rambut gondrong, jenggot dikuncir, dan pakai sarung.

Saat ini ada tujuh ABH yang ia bina di panti asuhannya. Umurnya setingkat anak SMA. Semua terkait dengan urusan pemerkosaan.

"Pernah ada satu ABS yang terkait perkara carok. Tapi saya tolak. Di sini kan banyak anak-anak," ujar Mukhiddin.

Anda sudah tahu: carok adalah saling bunuh untuk masalah harga diri di kalangan masyarakat Madura.

Pernah juga punya ABH yang masih setingkat SD. Juga terlibat pemerkosaan. Korbannya balita.

Di tempat Mukhiddin, ABH tersebut diikutkan kegiatan asrama. Wajib bangun subuh, salat, berdoa, dan bersih-bersih lingkungan. Siangnya bisa ikut jadi tukang kayu, tukang di bengkel, atau ikut jualan di warung.

Selesai ngobrol Hari Guru, Dr Sutik belum mau pulang. Dia minta izin untuk tetap di lokasi. Dia harus mengikuti penjurian jambore guru TK tingkat nasional lewat Zoom.

Dr Sutik bisa terlihat keren kalau mengajar mahasiswa S-2 di satu universitas. Tapi dia pilih tetap di desa dan mengajar anak TK.( Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan  Dahlan Iskan di  Disway Edisi 25 November 2024Mampir Guyon

Ahmad Zuhri

Oh ternyata Wahyu udah sendiri lagi.. karena yg saya tau tidak mudah mengajak pasangan itu merawat orang tua yg sudah sepuh, kl mau termasuk luar biasa. Tapi itu sebenarnya tergantung kita jg apakah mau diajak merawat mertua yg sudah sepuh, ibarat timbal balik lah.. kl kita mau, biasanya istri jg mau karena melihat apa yg udah di contoh kan. Yg baik dan diajarkan kl udah menikah ya tidak ada istilah mertua, karena itu jg udah orang tua kita juga.. Saya mengalami dan mmg tidak mudah.. Restu orang tua diatas segalanya, selamat untuk Mas Wahyu.. anda sedang menjalani ujian kesabaran tertinggi menurut saya..

thamrindahlan

Perusuh mulai latihan membuat lingkaran. Upaya melukis lingkaran sebulat bulatnya persis bulan purnama. InshaAllah berhasil bersebab ujun garis bertautsn bertemu. Sempurnalah bentuk lingkaran dan anda lolos dari gejala ringan bocor halus. (istilah Angku Udin Salemo) Positif Abah mengadakan acara disway jilid 3 Desember 2024. Dimanapun lokasi muktamar so pasti perusuh hadir. Entah siapa bintang tamu nan akan dihadirkan. Paling tidak sesiapa saja yang pernah diberitakan CHDi. Have a nice Monday Salamsalaman

djokoLodang

-o-- ... Maka saya pun ingin para perusuh Disway yang akan berkumpul bulan depan dicoba juga agar menggambar lingkaran. Saya ingin tahu berapa orang yang ujung garisnya tidak ketemu. ... Rasanya semua perusuh bisa menggambarnya, * Yang perlu dicoba: Tangan kiri menggambar lingkaran, tangan kanan menggambar segi-empat. Serentak. Bersamaan. Tidak perlu pakai kertas. Di awang-awang saja. Atau sebaliknya. Tangan kiri menggambar segi-empat, tangan kanan lingkaran. Menurut Chin-Yung, (pengarang serial Sia Tiauw Eng Hiong), Oey Yong yang sangat pintar ternyata tidak bisa. Kwee Tjeng --yang bebal-- bisa. Lo Boan Tong --Si Bocah Tua Nakal-- Tjioe Pek Thong yang menggagas cara menggambar ini saat sedang kesepian sendirian. --koJo.-

Mbah Mars

Ini cerita beneran. Maklum saya sering nulis yg tdk beneran di CJDI he he he. Ada teman bertanya ke saya, "Sebaiknya saya sholat jamaah di masjid atau menemani simbok (ibu) yg sdh sepuh sholat di rumah ?" Jadi simboknya teman itu berusia 83 tahun. Dulu aktif jamaah di masjid. Sekarang tdk kuat lagi. Ia minta si anak menemaninya sholat jamaah di rumah. Bak seorang ustad saya akhirnya mengutip sebuah hadits: "Dulu Muadz bin Jabal pernah sholat berjamaah bersama Rasulullah. Kemudian dia pulang ke kaumnya. Muadz sholat lagi sebagai imam bagi kaumnya" Teman saya paham. Dan amat senang karena ternyata sholat wajib bisa diulang jika ada keperluannya. Sholat yg ke-2 bernilai shadaqah. Dekat dg Allah bisa diraih. Berbakti pada ibu bisa dilakukan. Berbahagialah bagi siapa saja yg masih berkesempatan menunggui, "ngopeni", "nggemateni" orang tua.

Mbah Mars

Bohong dikit untuk tujuan baik rupanya bisa ditolerir. Seperti pengalaman Mas Wahyu Kokkang. Jadi kalau istri tanya "Wajahku gimana, Yah ?" Suami hendaknya menjawab "Seperti gadis 24 tahun". "Kalau body, gimana Yah ?" Jawablah, "Seperti wanita 27 tahun". Jika istri tanya juga tentang kulitnya, maka hendaknya suami menjawab: "Masih mulus seperti cewek 23 thn" Dan... ini yg terpenting: saat dia tanya tentang tubuhnya secara keseluruhan jangan coba² menjawab: "Tinggal menjumlahkan bilangan² di atas"

Mirza Mirwan

Bung Liang mengingatkan saya pada saat kedua putri saya masih kecil, 32 dan 27 tahun nan silam. Waktu itu bila meninabobokan anak saya suka menyanyikan lagu "Seruling Malam" (Ebiet G. Ade) dan "Ananda" (Yan Hartland). Lirik kedua lagu itu sama-sama bermuatan doa untuk kebaikan anak di masa depan. Karena tiap hari mendengarnya, memori anak di bawah-sadarnya pasti merekam pesan lagu itu. Dan kenyataannya setelah keduanya dewasa memang mewujudkan doa-doa itu. Akan halnya lagu "Pecinta Slam" (Ritta Rubby Hartland", tiap berakhir pekan di rumah Si Kecil suka menyanyikannya sambil memetik gitar. Oh..alam...korban keangkuhan / Oh...alam...korban keakuan / Maafkan mereka yang tak mau mengerti arti kehidupan".

Liáng - βιολί ζήτα

selingan Lagu "Dialog Suami Istri" - Ritta Rubby Hartland dan Yan Hartland Sebuah lagu lawas... Lagu "Dialog Suami Istri" yang berkisah tentang seorang puteri dari keluarga yang berkecukupan yang berniat mengabdikan ilmunya di ujung desa untuk memerangi kebodohan karena masih banyak yang buta huruf. Lagu "Dialog Suami Istri" yang berada di dalam album "Nyanyian Sawah" itu, ditulis oleh adik-kakak penyanyi country dari Bandung : Ritta Rubby Hartland dan Yan Hartland - yang juga dinyanyikan oleh mereka berdua. Konon lagu "Dialog Suami Istri" ini... dulu pernah diusulkan untuk diikutsertakan (dinyanyikan) pada perayaan Hari Kartini. Saya pribadi menginterpretasikannya... lebih sesuai untuk Hari Guru. Dan... hari ini tanggal 25 November adalah Hari Guru. "Selamat Hari Guru" Sayang sekali... sepertinya kepahlawanan para Guru masih akan tanpa tanda jasa... [1/2]

Budijani Sudartha

Berkat Abah maka saya juga ikut membeli eBook Cerita Ibunda, tapi penuh perjuangan cari judulnya krn Abah "lupa" (atau sengaja?) tidak mencantumkannya di tulisan Kokkang Ibunda maupun yg sekarang Mampir Guyon. Susah belinya kalo tidak tahu judulnya......mbrebes mili tambah ngguyu sithik sewaktu membacanya & keingetan saat merawat ibu saya sampai meninggalnya.....ayo beli dong, ga terlalu mahal koq utk Rp. 50.000,-, malah saya khawatir ada yang hanya beli 1 lalu diblast di WA Group......jangan ya Nak!!!

heru santoso

Iyung, begitulah panggilan seorang ibu di desa saya yg selemparan batu menhir dari Tegalarum, Takeran. Kata Iyung (Biyung) itu secara harafiah memang berarti Ibu. Ibu yang melahirkan, menyusui, ngeloni, ngayomi, menjadi tumpuan dan tempat mencari perlindungan bagi anak-anak kecilnya. Seringkali kita mengenal istilah “aduh-biyung” untuk sambat, kesakitan, berkeluh kesah menghadapi cobaan. Dalam konteks ini orang dewasapun mencari perlindungan juga kepada biyungnya. Perlindungan Iyung bukan hanya dalam artian fisik saja, namun juga restu, doa, ridho, ngayemne ati yang memberi kekuatan bahkan kesaktian. Dalam banyak cerita legenda, sang tokoh seperti Sarip Tambakoso yang pingsan terkena peluru kompeni bisa langsung siuman setelah diraupi dengan ujung kain jarik Ibunya. Sang tokohpun melanjutkan perjuangannya memenangkan perang. Cerita perjuangan itu abadi lewat dongeng dan pentas ludruk, walau Sarip belum bisa membuat komik atau menulis buku. Kesaktian seorang Iyung yang melampaui segalanya. #seandainya komentar ini terpilih, ga malu ikut gathering thn ini

Fiona Handoko

Di hari guru nasional ini. Lagi2 kita disuguhi berita mengenaskan. Setelah guru honorer di konawe "dipalak" 50 juta. Kini ada lagi gaji guru honorer di bengkulu. Dipalak bpk gub untuk pilkada. Miris. 

Mirza Mirwan

Hari ini, di seluruh Indonesia, "Hymne Guru" pasti menggema di lapangan upacara peringatan Hari Guru. Tetapi, waini, bahkan para guru mungkin belum tahu bahwa pencipta Hymne Guru, Pak Sartono (alm), bukanlah seorang guru PNS. Beliau hanyalah guru honorer. Ironisnya, Pak Sartono yang kelahiran 1936, tidak lantas diangkat sebagai PNS setelah memenangi Lomba Cpta Hymne Guru yang diselenggarakan Departemen Pendidikan Kebudayaan pada tahun 1980 tidak lantas diangkat sebagai PNS. Padahal usianya waktu itu baru 44 tahun. Beliau hanya menerima hadiah Rp750.000 (setara Rp25 juta sekarang). Dan saya sedih ketika pada 2007 PGRI mengubah frasa "tanpa tanda jasa" di akhir lagu menjadi "pembangun insan cendikia". Saya tahu, memang, PGRI sudah minta izin atau persetujuan Pak Sartono, tetapi dari "rasa" malah terdengar "wagu" -- dari 6 suku kata menjadi 9 suku kata. SELAMAT HARI GURU 2024.

Jokosp Sp

"Untuk sebuah buku digital harga Rp 50,000,- masih terlalu mahal". "Bukannya tidak perlu biaya cetak?". "Berikutnya bisa dijual dengan harga separonya". Yang Rp 50,000,- saja kok masih ditawar padahal isi ATM nya gag akan habis 7 turunan?. Yang mengalir tiada henti seperti iklan pvc. Mending-mending Pak Boss mborong minimal 1,000 buku buat dibagikan ke para murid pesantrennya. Coba kalau dihitung dengan kalkulator @Ko Liam jadi berapa pemasukan Mas Kokkang, Rp 50,000,-/ buku x 1,000 buku = Rp 50,000,000,- ( cuma 50 juta sekali transfer gag kelong angka di dalam isi atm ). Tapi pastinya sudah, cuma gag mungkin lah ditulis di sini....hemmmmmmmm.

Wilwa

Qu ai ren xiao 渠愛人笑 He loves to make other people laugh. Ru pa ren xiao 汝怕人笑 Kamu takut ditertawakan orang lain / You are afraid of being laughed at by other people. Sejak itu Shouduan mengubah sikapnya dan bisa menyelipkan humor untuk membuat orang lain tertawa sekaligus memahami ajaran Zen yang sesungguhnya sangat dalam itu. ☕️

Muh Nursalim

Ada dokter spesialis pikun. Namanya dokter Probo dari UGM. Katanya pikun itu tidak tiba2, tetapi bertahap. Kalau baru awal2 masih dapat dipulihkan dengan terapi sederhana. Seperti yang dilakukan mas Kokang. Tetapi kalau sudah parah, ibarat gagal ginjal stadium 4 tidak bisa. Karena otak sudah rusak. Saya menyesal ngerti informasi seperti itu ketika ibuku sudah stadium 4. Tidak lagi tertolong sampai kahir hayatnya. Alfatihah

Liáng - βιολί ζήτα

Abah DI dan Pak Wahyu Kokkang, "Kepikunan (Senility) dan Demensia Alzheimer" Penggunaan Kata Pikun. Kata 'pikun' umum digunakan untuk menggambarkan seseorang dengan gangguan daya ingat yang berhubungan dengan penuaan. Beberapa orang mungkin menggunakan istilah 'kepikunan' untuk menggambarkan penurunan kemampuan berpikir, berkonsentrasi, atau mengingat. Kondisi seperti itu sejak lama dianggap menjadi hal yang lumrah jika dialami oleh orang lanjut usia. Beberapa orang pun kerap menyebutnya sebagai 'penyakit tua'. Padahal hal tersebut, tidak sepenuhnya benar. Istilah 'pikun' lebih umum digunakan pada masa lalu, terutama ketika kehilangan ingatan dan kebingungan dianggap sebagai hal yang normal dengan bertambahnya usia seseorang. Meskipun terkadang masih digunakan, istilah 'pikun' sudah kehilangan popularitasnya dalam  dunia medis karena dianggap berkonotasi negatif dan kurang sopan. Selain itu istilah pikun tidak mencerminkan keseluruhan kondisi gangguan kognitif yang sebenarnya terjadi. [1/2]

Sumaryanto Arsip

Kokkang (Komunitas Kartun Kaliwungu) teringat masa kecilku di desa, selalu mengikuti gambar-gambar kartun di korannya Jawa Tengah. Tahun 80-an sangat familiar dengan Kokkang, Secac, Goen, Prie GS dan lain-lain) sangat terkenal namanya tapi nggak tahu bagaimana nasinnya pekerja seni kartun ini.

Kang Sabarikhlas

...." Bapak, Ibu yang terhormat, Ujian anak anda telah selesai, saya tahu Anda cemas, berharap anak Anda lulus ujian dengan nilai baik. Tapi mohon diingat, di tengah² para pelajar yg menjalani ujian itu, ADA : ..... Calon Seniman yang tidak harus pandai matematika. Calon Pengusaha tidak harus hafal semua sejarah atau seni sastra. Calon Musisi yang nilai kimianya tidak akan berarti. Calon Olaragawan yang lebih mementingkan fisik daripada fisika. Calon Photografer yang berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yg ilmunya bukan dari sekolah ini. Sekiranya anak Anda lulus jadi yang teratas itu memang bagus, Tapi bila tidak, saya mohon jangan merampas rasa percaya diri dan harga diri mereka, katakan saja "Tidak apa² itu hanya sekedar ujian" Anak² itu mungkin diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar lagi dalam hidup ini. Katakan pada mereka tidak harus penting berapapun nilai ujian mereka. Anda mencintai mereka dan tak akan menghakimi mereka. Sebuah ujian atau nilai rendah tak akan bisa mencabut impian dan bakat mereka. Berhentilah berfikir cuma dokter & insinyur yang bahagia didunia ini. Hormat saya, Bu Ani - Wali Kelas. " Selamat Hari Wahyu Kokkang, di CHDI " mampir ngguyu,..wkwkwkwk... koq iri aku..eh anu.. koq gething aku.

Johannes Kitono

Kokkang Teladan. Kalau ada pemilihan * Anak Teladan * Kokkang pasti terpilih. Kemarin beta beli ebook Cerita Ibunda. Entah kenapa terbangun jam 2 pagi dan 50 cerita itu langsung habis di baca. Ceritanya mengalir dan sangat menyentuh. Nilai kemanusiaannya tinggi. Ditambah 6 Tips seperti Menjaga Orang Sepuh BAB sampai Memotong kuku orang Sepuh. Kiat kiat ini penting bagi perawat di rumah jompo. Harga ebook Rp 50 ribu itu relatip. Tidak terlalu mahal kalau dilihat kreativitasnya. Dan ada unsur mendidik soal kejujuran pembacanya. Misalnya, forward ebook Cerita Ibunda ke wag beserta kata sandinya. Tentu itu tidak terpuji dan merugikan Hak Intelektual Kokkang. Wahyu Kokkang Widodo layak jadi konsultan di rumah jompo. Sebagai apresiasi beta akan beli 10 buku Cerita Ibunda. Dan semoga Cerita Ibunda memberi inspirasi terbitnya Cerita Ayahanda. Mari kita doakan Anak Tauladan Kokkang dapat jodoh Janda Kaya yang sugih. Dan tdak perlu jual rumah KPR nya. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

Wilwa

Gus Dur terkenal sebagai Kyai namun tak menghalangi Beliau untuk kadang mengkritisi agamanya sendiri lewat humor. Yang terkenal seperti betapa jauhnya tuhan orang Islam sehingga harus dipanggil pakai TOA, merk loudspeaker made in Japan. :):):) Hal ini membuat saya merenung, seorang agamawan, seorang Kyai besar, yang merangkap seorang filsuf di Indonesia, pastilah hanya Gus Dur seorang. Belum ada penggantinya. Ryu Hasan, seorang dokter ahli bedah syaraf dan otak, sama-sama cucu salah seorang pendiri Nahdlatul Ulama, sama-sama polyglot (fasih dalam minimal 5 bahasa), yang paling mendekati Gus Dur. Sama-sama melawan arus pemikiran umum. Sama-sama nyentrik bin nyeleneh. Sama-sama punya HIGH SENSE OF HUMOR. Sama-sama menghibur dengan GUYON yang sering di luar dugaan saya. Dan membuka wawasan saya. Dalam kesempatan ini, izinkan saya bercerita mengenai kisah nyata dua Master Zen era Dinasti Song. Seorang Master Zen senior yang memiliki murid yang sangat cerdas namun juga sangat serius dan sangat pendiam dan tak pernah tersenyum ataupun tertawa. Master Zen itu bernama Yang Qi Fang Hui 楊歧方會 (992-1049) dan muridnya Master Zen terkenal Bai Yun Shou Duan 白雲守端 (1025-1072) yang mendapat pencerahan seketika dari Master Yang Qi yang merupakan guru “sambung”nya. Setelah guru pertama Master Shou Duan yaitu Master Cha Ling Yu 茶陵郁 tiada. 

Liam Then

Mas Kokkang tak perlu sedih istri kecantol orang, pikirkanlah hikmahnya. Sekarang Mas Kokkang bebas nyantol bahkan yang baru sweetseventeen sekalipun. Ini kemewahan yang tidak banyak dimiliki laki-laki perkasa paru baya, termasuk saya. Ahauahahauhau......jadi sedih...

Liam Then

Hmmm....Mas Kokkang kan kartunis ya, bagaimana kalau punya website khusus, cantolkan ke web Disway, supaya Disway punya kolom kartun politik khusus. Ini kayaknya bakalan bagus, politik di Indonesia banyak yang "aneh-aneh" , tentu Mas Kokkang tak akan kekurangan bahan. Pak Bos mungkin bakal ijinkan, agar Disway.id, bisa mirip-mirip koran cetak klasik dulu. Hmmm....kalo rame ini nanti malah bahaya, Mas Kokkang nanti bisa dikejar-kejar deadline lagi. Apalagi kalo udah dapat yang unyu-unyu sweetseventeen+3 , wah bisa ngambek berat itu. Misalnya : "Mas ,sini......" "Tunggu sayang, ini baru selesai gambar lingkaran,Mas kasih mata dulu" "Udah ndak jadi..., nanti Mas tidur ama lingkaran saja" !!! Repot juga......

Er Gham

Negeri dagelan. Akan dicek tambang ilegal. Akan dicek kebun sawit ilegal. Akan dicek bla bla ilegal. Wkwkwkwk. Kemana aja selama ini.

Leong Putu

Wanita. Sungguh mahluk yang magis. Pengalaman saya dengan teman sekantor jadi bukti betapa magisnya mahluk bernama wanita itu. Ia dapat membuat saya mengalami demensia akut serta superiority complex secara bersamaan. Entahlah kok bisa kek gitu. 

Liáng - βιολί ζήτα

itu sih Bli LP saja yang centol... (centil u/perempuan, centol u/pria) merasa lagi lucu-lucunya cari perhatian lawan jenis... haha... hahahahaha..... kabooorrrrr.......

Leong Putu

Wkwk.... Ssttt....tapi jangan bilang2 Cak Mul arti dari istilah di atas. Itu cuma agar saya kelihatan keren. Wkwk

MULIYANTO KRISTA

Nisor tol pocan monitor. 

Leong Putu

Hmmm.... Aku wes ngiro, pasti gak mudeng artine...wkwk

Leong Putu

Wanita. Sungguh mahluk yang magis. Pengalaman saya dengan teman sekantor jadi bukti betapa magisnya mahluk bernama wanita itu. Ia dapat membuat saya mengalami demensia akut serta superiority complex secara bersamaan. Entahlah kok bisa kek gitu.

Kategori :