JAKARTA, DISWAY.ID -- Sebanyak 334 calon penghuni Rusun Pasar Rumput di Jakarta Selatan menerima kunci hunian pada Kamis, 28 November 2024.
Ratusan kunci hunian tersebut diserahkan secara simbolis oleh Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, dan Direktur Utama Pasar Jaya, Agus Himawan.
Dalam sambutannya, Teguh Setyabudi menuturkan, penyerahan kunci hunian bagi calon penghuni ini hasil Open House Rusun Pasar Rumput pada Jumat, 1 November 2024, lalu.
BACA JUGA:Deklarasi Kemenangan, Rano Karno: Ini Kemenangan Warga Jakarta!
BACA JUGA:Pramono-Rano Deklarasikan Kemenangan Pilkada Jakarta 1 Putaran
"Dan saat ini yang sudah clear dan clean untuk menyelesaikan segala persoalan administrasi sebanyak 334 pendaftar dan ini yang kemudian diserahkan kuncinya pada hari ini," kata Teguh.
Teguh menyampaikan, total ada 1.314 pendaftar pada Open House Rusun Pasar Rumput pada 1 November 2024, lalu.
Kata Teguh, calon penghuni Rusun Pasar Rumput yang sudah mendaftar berprofesi sebagai ASN, guru, TNI, Polri, UMKM, masyarakat sekitar, wartawan dan, generasi milenial.
"Ini sudah sangat variatif dan mudah-mudahan untuk yang sisanya nanti akan bisa diserahkan juga tergantung pada cepat tidaknya penyelesaian administrasi dari para calon penghuni," tambahnya.
Teguh mengatakan, total ada 1.984 unit hunian di Rusun Pasar Rumput.
BACA JUGA:Titik Rawan Banjir di Kota Tangerang Bakal Diturap Permanen
BACA JUGA:KAI Commuter Angkut 257 Ribu Penumpang pada Momen Libur Pilkada
Dari total unit hunian yang ada kata Teguh, untuk masyarakat yang terprogram disediakan sebanyak 689 unit, dan 1.295 unit disediakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Untuk harga sewanya lanjut Teguh, mulai dari Rp1.100.000 sampai dengan harga termahal Rp2.250.000, per bulan.
"Sebelumnya rencananya akan dialokasikan sewa per bulannya adalah Rp3.500.000. Kemudian kita diskusikan atas arahan juga Bapak Menteri Perumahan dan Bapak Menteri Mendagri, kemudian harganya menjadi paling murah Rp1.100.000 sampai dengan Rp2.250.000 per bulan," lanjut Teguh.