Teknologi AI Jadi Tren Kecantikan 2025, Ini Perawatan Favorit Marsha Timothy

Minggu 01-12-2024,06:20 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Perkembangan teknologi di dunia kecantikan semakin modern dengan adanya Artificial Intelligence (AI), termasuk perawatan kulit.

Dermatologist dan lulusan Harvard Medical School, , Dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE, juga menggaungkan tren kecantikan tahun 2025 dengan teknologi AI (Artificial Intelligence) untuk perawatan kulit personal, pencegahan penuaan, dan kecantikan alami.

Teknologi AI (Artificial Intelligence) dimanfaatkan untuk perawatan kulit personal, pencegahan penuaan, dan kecantikan alami.

BACA JUGA:Klinik Kecantikan di Tangsel Terkena Peluru Nyasar Hingga Menembus Kaca

AI Integrated Technology

Menjelang tahun 2025, semakin banyak masyarakat mencari perawatan kulit yang memberikan hasil instan dan downtime minimal. 

Namun, akan sangat berbahaya jika melakukan perawatan sembarangan alias abal-abal, karena meskipun hasilnya instan dapat memperburuk kondisi kulit di kemudian hari. 

Di Dermalogia, menggunakan terapi inovatif berbasis teknologi AI (Artificial Intelligence) yang dapat menjadi solusi kebutuhan masyarakat, karena dapat memberikan terapi yang jauh lebih efektif dan personalized untuk setiap orang.

Terapi inovatif tersebut ialah ExiSlim, Exitite, dan ExiClear. 

BACA JUGA:2 Juta WNI ke Luar Negeri Jalani Perawatan Kecantikan, Tren Masih Berkiblat pada Korea Selatan

Diakui secara nasional, Exislim mendapatkan penghargaan sebagai terapi terbaik pada Female Daily Beauty Award 2024. 

Teknologi ini memiliki banyak fungsi, yakni mengencangkan kulit, melembabkan, memperbaiki tekstur, mengecilkan pori, memperbaiki scars, dan lain-lain. Salah satu cara kerja terapi berbasis AI ini yaitu meningkatkan kolagen, elastin, dan hyaluronic acid.

“Hal yang paling penting adalah pasien memahami masalah kulit yang dialami dan bagaimana pencegahannya. Karena tidak berguna kalau dokter melakukan terapi, tapi hal-hal yang memicu masalah kulitnya tidak ditangani, tentunya akan kambuh terus masalahnya,” jelas dr. Arini, penggagas Aesthetic Intelligence di Dermalogia.

“Edukasi ini kita lakukan karena kita care. Tidak hanya pada kulitnya, tetapi juga peduli memperhatikan orangnya (pasien). Kita tidak bisa menangani masalah kulit hanya kulitnya saja, tetapi juga the person as a whole,” tambahnya.

BACA JUGA:Lux X Jakarta Fashion Week, Merayakan Kecantikan Perempuan Selama 99 Tahun

AI Based Hyper Personalized Beauty

Hyper personalization therapy menjadi gold standard pada perawatan kulit, berkat adanya AI based skin analyzer. 

Kategori :