Curah Hujan Tinggi, BPBD Kota Tangerang Imbau Warga Waspada Banjir hingga Tanah Longsor

Rabu 04-12-2024,10:06 WIB
Reporter : Rury Pramesti
Editor : Rury Pramesti

JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang lewat BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Tangerang mengimbau seluruh warga agar waspada terhadap musim hujan yang datang bersamaan dengan fenomena La Nina lemah.

Menurut PLT Kepala BPBD Kota Tangerang Ubaidillah Ansar, fenomena La Nina lemah serta masuknya musim hujan di bulan Desember 2024 ini diperkirakan BMKG akan mengakibatkan potensi penambahan curah hujan mencapai 20 hingga 40 persen.

"Fenomena ini diprakirakan akan berlangsung mulai November atau akhir tahun 2024 hingga setidaknya pada Maret atau April 2025 mendatang." demikian keterangan Ubaidillah pada 3 Desember 2024 yang dikutip dari laman resmi Pemkot.

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hingga Akhir Pekan, Cek Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi Disertai Angin Kencang

BACA JUGA:9 Pohon Tumbang Akibat Hujan Disertai Angin Kencang di Jakpus

Ubaidillah juta menjelaskan jika La Nina lemah merupakan suatu fenomena anomali iklim global yang diakibatkan oleh suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang mulai mendingin lebih dari biasanya.

Selain itu, fenomena tersebut berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung.

Karena itu, BPBD mengimbau agar warga Kota Tangerang dan sekitarnya dapat mempersiapkan diri menghadapi curah hujan tinggi.

"Kami mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapinya. Karena, fenomena ini dapat berdampak signifikan pada kondisi cuaca. Lebih waspada dan berhati-hati dalam beraktvitas di dalam maupun luar rumah," ujar Ubaidillah.

"Kondisi ini dibutuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh komponen mulai dari Pemkot Tangerang hingga masyarakat," sambungnya.

BACA JUGA:Curah Hujan Meningkat, BNPB Ingatkan Waspada Bencana Longsor!

Sebelumnya, diketahui bahwa sejumlah faktor utama yang memengaruhi cuaca serta iklim di Indonesia tahun 2025, yakni penyimpangan suhu muka laut di Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan perairan Indonesia.

Di mana, penyimpangan suhu di wilayah tersebut berhubungan erat dengan fenomena La Nina lemah yang berpotensi menyebabkan tingginya curah hujan di Indonesia.

Kategori :