"Kita memahami itu, memaklumi itu. Kalau memang tidak ada ya, itu yang namanya sumbangan, masa harus kita paksa, kan enggak, monggoh (silakan) terserah saja. Ya kalau pun ada yang menyumbang juga, ya enggak maksimal gitu," jelas Nana.
Menurutnya, tuduhan pungli di SMAN 2 Cibitung muncul karena kurangnya komunikasi yang jelas antara siswa, orang tua murid, pihak sekolah, dan komite sekolah.
"Ya, ini hanya miskomunikasi saja antara orang tua, siswa, pihak sekolah, dengan pihak komite dalam hal ini," terangnya.