"Cuma 3 ikan itu aja sih di tempat saya yang tidak naik," sambungnya.
Kendati demikian, Sablem berharap, agar pemerintah dapat turun tangan mengatasi permasalahan tersebut. Terlebih soal harga ikan yang belakangan ini melonjak di pasaran.
BACA JUGA:Teguh Setyabudi Tebar Sembako ke Warga Muara Angke yang Terdampak Banjir Rob
"Semoga cepat kembali normal. Pemerintah juga ikut turun tangan buat di nataru ini," harapnya.
Kenaikan harga itu juga dirasakan oleh pedagang sayur bernama Firoh (45).
Ia membeberkan bahwa harga sayuran di lapaknya sedang mengalami kenaikan. Terlebih pada Buncis, Sawi dan Kacang.
Firoh merasa heran, biasanya harga cabe rawit yang cenderung merangkak. Tetapi di tahun ini malah sayuran yang lonjakannya begitu tinggi.
"Kacang nih sekarang jadi Rp 25 ribu, awalnya cuma Rp 15 ribu/kilo. Buncis juga sekarang jadi Rp 25 ribu/kilo, sebelumnya hanya Rp 15 ribu/kilo," ujar Firoh dengan logat sundanya itu.
BACA JUGA:Teguh Setyabudi Tebar Sembako ke Warga Muara Angke yang Terdampak Banjir Rob
Ia juga menjelaskan, sudah 3 hari belakangan ini harga Sawi mengalami kenaikan drastis. Biasanya se-naik naiknya harga sawi, hanya berkisar Rp 8 ribu/kilo.
"Euhh Sawi sekarang Rp 20 ribu/kilo. Aduh saya pusing atuh menjualnya gimana. Ini juga pare sama oyong biasanya Rp 12 ribu/kilo. Sekarang jadi Rp 15 ribu/kilo," jelasnya.
Tak berhenti di situ, Wanita yang mengenakan baju merah tersebut menambahkan, sawi putih yang biasanya dijual Rp 10 ribu/kilo sekarang menjadi Rp 15 ribu/kilo.
BACA JUGA:Teguh Setyabudi Tebar Sembako ke Warga Muara Angke yang Terdampak Banjir Rob
"Nih kalau cabai mah masih standar. Cabai rawit dibanderol Rp 50 ribu/kilo. Sedangkan cabai keriting merah masih normal Rp 45 ribu/kilo," urainya.
Kenaikan harga tersebut tidak berdampak pada pedagang Ayam yang letaknya di depan pintu masuk Pasar Palmerah.
Rustanti (34) mengatakan, di lapaknya hanya menjual ayam negeri saja. Sebab, para pelanggannya di dominasi oleh pedagang warteg dan rumah makan padang.