Kesehatan Mental Jadi KTI 2024, Dicari 6 Juta Warganet: Mayoritas Gen Z

Selasa 17-12-2024,06:04 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- Frasa "kesehatan mental" dinobatkan sebagai Kata Tahun ini (KTI) 2024 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa).

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Bahasa E. Aminudin Aziz pada Taklimat Media Capaian Kinerja Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Kata Tahun ini di Jakarta, Senin, 16 Desember 2024.

Untuk diketahui, pemilihan KTI didasarkan kata yang paling signifikan di masyarakat dengan pertimbangan popularitas, frekuensi penggunaan, relevansi dengan peristiwa global, serta dampak sosial budaya.

BACA JUGA:Korban Penerima Santunan Kecelakaan Turun 4,19%, Makin Sadar Keselamatan Lalu Lintas

BACA JUGA:Jokowi, Bobby Nasution, Gibran Rakabuming Kenapa Baru Dipecat Sekarang? Ini Alasan PDIP

Amin menyebut bahwa kata ini bersaing dengan 6 kata lain yang juga banyak dicari pengguna internet, seperti judol dan naturalisasi.

Namun demikian, kata "kesehatan mental" pada akhirnya dinobatkan sebagai KTI 2024 dengan jumlah pencarian mencapai 6.050.000 pencarian.

Bahkan, kata "kesehatan mental" lebih banyak digunakan dibanding kata aslinya, yakni "mental health".

Kesehatan mental sendiri, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesiia (KBBI) didefinisikan sebagai keadaan sehat batin dan watak yang memungkinkan seseorang berpikir jernih dan fokus saat beraktivitas.

Menurut Amin, kesehatan mental menjadi isu yang mendapatkan perhatian global, terutama bagi generasi muda saat ini atau Gen Z.

BACA JUGA:Kapolri Prediksi Puncak Arus Mudik Libur Nataru Terjadi di Tanggal Ini

BACA JUGA:Jumlah Wisatawan saat Libur Nataru Diprediksi Tembus 40%, Siap Mitigasi Resiko dan Kemacetan

"Kata ini menjadi sangat dominan. Kalau dikait-kaitkan, ternyata ini adalah para penggunanya, pencarinya, itu rata-rata generasi Z yang begitu peduli terhadap kondisi kesehatan mental," ungkapnya.

Dijelaskannya, para Gen Z mengkhawatirkan tentang kondisi masyarakat yang mungkin terpengaruh oleh keadaan pandemi yang terjadi beberapa tahun belakangan dan berakhir 2022 lalu.

Perubahan besar dalam pola hidup akibat pandemi, tekanan ekonomi, dinamika sosial, serta kemajuan teknologi memperkuat urgensi untuk mendiskusikan, memahami, dan mengatasi masalah kesehatan mental.

Kategori :